Image description
Image captions

Gubenur Jakarta Pramono Anung sudah berada di Yogyakarta. Digadang-gadang akan menyusul ikut retret di Magelang Jawa Tengah, nyatanya Pramono tak kunjung muncul.

Dia dan rombongan tiba di  Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, Sabtu (22/2/2025) sekitar pukul 13.15 WIB. Pramono hanya tersenyum sembari melambaikan tangan tanda tidak ingin diwawancara. Pramono melangkah cepat menuju mobil yang sudah menunggunya di depan terminal kedatangan. Dalam perjalanan tersebut, awak media masih berupaya melontarkan sejumlah pertanyaan berkaitan dengan kedatangannya ke Yogja serta polemik soal retret.

"Bismillahirrahmanirrahim, Mau naik mobil," ucapnya sambil tersenyum.

Saat ditanya mau ke mana, Pramono hanya menjawab dengan senyum sambil mengatakan "Ikut sopir," katanya.

Secara terpisah, Wamendagri Bima Arya Sugiarto mengatakan, pihaknya masih menunggu kedatangan Pramono dan Gubernur Bali I Wayan Koster.

"Kita masih menunggu, melihat alasannya ya ya, karena kalau dari misalnya ya, ada kesulitan tentang pesawat begitu ya, kita akan cek ya, kemungkinan seperti apa pesawatnya," katanya.

Sesumbar Patuhi Pemerintah Pusat

Tak kunjung hadirnya Pramono di retret membuat publik bertanya-tanya soal komitmennya sebagai kepala daerah yang patuh pada perintah Presiden Prabowo Subianto. Pasalnya, ia pernah sesumbar berjanji akan selalu mengikuti arahan pemerintah pusat, termasuk kegiatan retret.

"Yang namanya pemerintah daerah itu dalam koordinasi pemerintah pusat. Sehingga apa yang dipersiapkan oleh Presiden Prabowo untuk retreat dan sebagainya seyogianya semua kepala dari mengikutinya dengan baik," ujar Pramono kepada wartawan di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2025).

Pramono menjelaskan kepatuhan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat tertuang dalam undang-undang (UU) yang mengatur tentang hubungan pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Pramono mengaku memahami aturan itu lantaran menjadi salah satu yang menyiapkan UU tersebut.

"Jadi yang pertama sebagai kepala daerah, tunduk taat patuh kepada apa yang dipersiapkan oleh pemerintah pusat. Karena UU yang mengatur tentang hubungan pemerintah daerah dan pemerintah pusat itu ada 152 kata, kebetulan waktu itu saya termasuk yang menyiapkan jadi saya hafal dan tahu banget," kata Pramono.

Tak Semua Kader PDIP Petugas Partai

Instruksi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk tak hadiri retret kepala daerah, tak diindahkan  Bupati Grobogan, Setyo Hadi. Dia terlihat dalam barisan para kepala daerah saat retreat di Magelang Sabtu (22/02/2025). Wajahnya pun nampak semringah mengikuti kegiatan.

Setyo tak sendiri, kader PDIP lainnya, Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma juga mengikuti retret. Paramita terlihat tersenyum saat berfoto dengan baju lorengnya di area sekitaran Akmil Magelang.

Sedangkan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti hingga Jumat sore masih menunggu perintah dari partai untuk mengikuti kegiatan retreat. Sembari menunggu arahan dari partai, Agustina justru berkegiatan di wilayah yang sekarang ia pimpin.

Dihari pertama ia menjabat sebagai Wali Kota, Agustina justru membersihkan sampah di sekitar Pasar Johar. “Saya menunda keberangkatan. Jadi sambil menunggu perintah lanjutan saya ke sini (Johar),” kata Agustina.

Dia mengaku sudah menyampaikan penundaan keberangkatan retreat kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Kalau ada perintah tiba-tiba misal berangkat, ya tinggal berangkat. Kan kalau dari Semarang dekat,” ujarnya.

Diketahui, Instruksi disampaikan melalui surat bernomor 7294 /IN/DPP//2025 pada Kamis (20/2/2025) bertanda tangan Megawati. Dalam surat ini, Megawati meminta para kader menunda keberangkatan mereka dalam agenda retret kepala daerah yang diinstruksikan Presiden RI Prabowo Subianto. Penundaan ini disebabkan karena dinamika politik nasional usai Hasto resmi ditahan KPK.

Megawati menyatakan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan AD/ART PDIP, khususnya Pasal 28 Ayat 1, yang menyebutkan Ketua Umum memiliki kewenangan penuh dalam mengendalikan kebijakan dan instruksi partai.

"Kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21-28 Februari 2025. Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum," tulis dalam surat tersebut, Jakarta, Kamis (20/2/2025) malam.

Sekadar catatan, seharusnya ada 481 kepala daerah yang hadir, tapi Wamendagri Bima Arya menyebut, retreat ini dihadiri oleh 450 kepala daerah. Sisanya 47 tidak ada kabar, dan 6 izin. Kepala daerah yang tak ikut retreat kali ini tetap wajib mengikuti retreat di gelombang berikutnya.

sumber : inilah