Menteri Pertahanan Jepang, Nakatani Gen, bertemu dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (7/1). Kunjungan tersebut mempertegas hubungan bilateral antara Indonesia-Jepang terkait kerja sama strategis di bidang pertahanan.
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan Indonesia-Jepang berkembang pesat terutama terkait dengan kesepakatan pemimpin kedua negara untuk meningkatkan status kemitraan dari kemitraan strategis menjadi kemitraan strategis komprehensif pada tahun 2023. Peningkatan status ini juga turut mendorong peningkatan kerja sama pertahanan.
Sjafrie menegaskan bahwa peningkatan kerja sama pertahanan bilateral antara Indonesia dan Jepang merupakan langkah strategis untuk memperkuat perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.
Indonesia mengapresiasi komitmen Jepang dalam memperdalam hubungan ini, sejalan dengan upaya bersama dalam menghadapi tantangan global, seperti terorisme, bencana alam, dan ketegangan regional.
Untuk bidang pertukaran personel dan komunikasi, Indonesia secara konsisten mengirimkan siswa ke National Defense Academy (NDA) Jepang sejak tahun 1998 dengan total jumlah siswa sudah mencapai lebih dari 70 orang.
Kemudian, ketika membahas tentang kerja sama keamanan maritim, Menhan Sjafrie menegaskan untuk meningkatan interoperabilitas antara TNI AL dan Japan Maritime Self-Defence Force.
Selain kerja sama bilateral, kedua Menhan juga akan memperkuat kerja sama multilateral di kawasan Indo-Pacific, termasuk ASEAN, negara-negara Kepulauan Pasifik serta dalam berbagai forum di kawasan. Indonesia mendukung upaya Jepang, tetapi juga menekankan pentingnya prinsip ASEAN Centrality dan inklusivitas dalam kerja sama tersebut.
Terkait peningkatan kerja sama pada tingkat satuan (unit level cooperation), Menhan Sjafrie menyampaikan bahwa Indonesia sangat menghargai kerja sama yang telah terjalin dalam bentuk latihan bersama seperti Super Garuda Shield dan Komodo yang telah memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan interoperabilitas antara kedua Angkatan Bersenjata.
Dalam kerja sama peralatan militer, Indonesia memahami pentingnya kerja sama dalam bidang peralatan militer, terutama yang berkaitan dengan kemampuan maritim kedua negara.
“Kami menyadari pentingnya kerja sama peralatan untuk meningkatkan kemampuan maritim kedua negara,” tutur Menhan Sjafrie.