Image description
Image captions

Latihan Gabungan Bersama Terpadu (Latgabmapad) Bhakti Kanyini AusIndo 2024 (Ex BKA 24) secara resmi dibuka oleh Mrs. Marc Monagan dari Legislative Assembly di The Parliament House, Darwin, Australia, dikutip Kamis  (15/8/2024). Latihan bersama ini pun dimulai dengan melibatkan kolaborasi tiga negara Asia Pasifik, yaitu Indonesia, Australia, dan Amerika Serikat.

Digelarnya latihan bersama ini ditujukan untuk meningkatkan kesiapan dalam penanggulangan bencana internasional, serta bertujuan untuk memperkuat interoperabilitas dan respons kolektif dalam menghadapi bencana alam di kawasan Indo-Pasifik.

Dalam sambutan pembukaannya, Mrs. Marc Monagan menyampaikan rasa bangganya, karena latihan ini dapat terlaksana dengan baik. Ia juga berharap latihan ini dapat meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana di negara-negara yang terlibat di dalamnya.

Sedangkan, Kolonel Mitchell Livingstone, Komandan Markas Besar Komando Utara (NORCOM ADF) menyatakan, latihan gabungan seperti Latihan Bhakti Kanyini AusIndo 2024 ini berperan penting dalam memberikan respons yang efektif terhadap bencana alam yang terjadi.

“Latihan ini dirancang untuk meningkatkan interoperabilitas antara tiga negara dan didasarkan pada skenario bencana alam fiktif yang terjadi di Wilayah Utara. Melalui berbagai skenario yang telah disiapkan, kami akan menguji dan mengasah keterampilan serta respons dari ketiga negara peserta latihan,” ungkapnya.

 

Latihan Bhakti Kanyini AusIndo 2024 didesain untuk menguji berbagai aspek tanggap bencana. Mulai dari kesiagaan penyediaan bantuan medis, pemulihan pasokan air, hingga operasi pembersihan jalan di wilayah yang terdampak bencana.

Latihan yang berlangsung selama 14 hari ini tidak hanya melibatkan personel militer dari TNI, ADF (Australia Defense Force), MRF-D (Marines Rotational Force-Darwin), tetapi juga bekerja sama dengan berbagai kementerian/badan pemerintah lainnya, termasuk The Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), United States Agency for International Development (USAID), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Indonesia. Adapun konsep latihan yang dilaksanakan, yaitu Table Top Exercise (TTX) di Robertson Barrack, Darwin dan Field Training Exercise (FTX) di Kepulauan Tiwi, sebelah utara Darwin.

Diketahui bahwa Kontingen Indonesia terdiri dari 17 prajurit TNI AD, delapan prajurit TNI AL, dan lima prajurit TNI AU, dengan mengikutsertakan dua orang dari BNPB dan tiga orang dari Basarnas. Kontingen Indonesia dipimpin oleh Letkol Czi Ali Isnaeni selaku Komandan Satgas dan dibantu oleh Mayor Czi Septian Hermawan Saputra, sebagai pengendali seluruh operasi.

 

Dalam latihan kali ini, turut hadir pengamat dari Inggris, Timor-Leste, dan Papua Nugini. Kehadiran pengamat internasional ini menunjukkan pentingnya latihan Bhakti Kanyini AusIndo sebagai platform untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam penanggulangan bencana di tingkat global. Selain itu, Wakil Asisten Operasi Panglima TNI Marsma TNI Muhammad Taufiq Arasj juga menyempatkan diri meninjau latihan ini. (Dispenad)