Program unggulan TNI AD Manunggal Air, yang kini berjalan di seluruh wilayah Indonesia, pada hakikatnya berawal dari program pompa hidram di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Demikian diungkap Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc. saat memberikan sambutan pada acara peletakan batu pertama (ground breaking) rehabilitasi 50 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan peresmian sumur bor di Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, NTT.
“Kemarin saya baru meresmikan 2.664 titik sumur bor di seluruh Indonesia. Sengaja saya memilih NTT, karena ide awal (program) Manunggal Air dimulai di NTT, sekitar tiga tahun lalu. Mudah-mudahan ini bisa kontinyu, dan bisa kita kembangkan untuk pertanian,” ujar Kasad.
Kasad juga kembali menekankan bahwa program-program unggulan TNI AD seperti Manunggal Air dan rehabilitasi RTLH, adalah bagian dari komitmen TNI AD untuk membantu mengatasi kesulitan rakyat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Sudah seluruh Indonesia. Di Papua, di Intan Jaya, sudah mulai, Aceh juga sudah ada. Pesan saya, agar ini dirawat dengan baik, sehingga bisa jadi contoh di tempat lain. Bila ini berjalan, pasti akan meningkatkan perekonomian masyarakat,” tegas Kasad di hadapan awak media.
Pada kesempatan tersebut, kedatangan mantan Pangdam IX/Udayana itu disambut hangat oleh pemerintah daerah, tokoh adat, serta masyarakat setempat. Kasad juga menyempatkan diri untuk meninjau pembangunan Dapur Sehat yang diinisiasi oleh Kementerian Pertahanan. (Dispenad)