Mayoritas masyarakat Indonesia mengaku sulit mencari kerja pada masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hal itu sebagaimana hasil survei Indonesia Development Monitoring (IDM).
Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), Bin Firman Tresnadi mengatakan, dari 2.500 orang responden, sebanyak 71,7 persen mengaku sangat sulit mencari pekerjaan selama 4 tahun terakhir.
“Kemudian 26,7 persen responden mengatakan ada lapangan kerja, tapi banyak yang tidak sesuai dengan tingkat pendidikan ataupun keahlian yang dimiliki masyarakat,” katanya dalam konferensi pers di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/4).
Meski demikian, lanjut Bin, masih ada masyarakat yang mengakui kinerja Jokowi-JK dalam menyediakan lapangan pekerjaan.
“Sebanyak 1,6 persen menyatakan banyak tersedia lapangan pekerjaan,” pungkasnya.
Perlu diketahui, 2.500 responden itu berasal dari 408 kabupaten/ kota dan 34 provinsi secara proporsional. Mereka dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling.
Survei bertajuk “Mengukur Pilihan Masyarakat Indonesia Jelang 17 April 2019 Terhadap Dua Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden” ini memiliki margin of error sebesar 1,96 persen. A
dapun tingkat kepercayaan dari survei itu adalah sebesar 95 persen. Survei ini digelar pada pada 14 Maret sampai 29 Maret lalu. 0 rm