MANTAN Kasum TNI Letjen (Purn) Suryo Prabowo terus bersuara kritis terhadap kinerja Pemerintahan Joko Widodo. Kali ini, Prabowo menguliti sektor perekomian RI yang kian memburuk, dari sejumlah indikator.
“HOAX tingkat ‘dewa-dewa’. Masih masih pada percaya nih kalau EKONOMI kita bakal MEROKET?
Tanah Abang sepi, Pusat Elektronik Glodok beralih jadi ‘kantor’.* Matahari di Pasaraya Blok M september tahun ini TUTUP.**,” tulis Prabowo di akun Facebook.
Prabowo menyertakan link tulisan bertajuk “Sepi Peminat, Matahari Store di Pasaraya Blok M Tutup Akhir September” dan “Sepi Pembeli, Toko Elektronik di Glodok Beralih Jadi ‘Kantor’”
Akun Twitter resmi Partai Gerindra @Gerindra sempat membeberkan “keadaan” perekonomian Indonesia di bawah Pemerintahan Joko Widodo dalam kultwit panjang.
@Gerindra menyimpulkan bahwa rezim saat ini yang semakin liberal terbukti membuat kesejahteraan penduduk semakin turun.
Gerindra mencatat, jumlah total utang luar negeri Pemerintah saat ini mencapi Rp. 3.779 triliun. Jika beban utang ini dibagi rata kepada seluruh penduduk Indonesia, maka setiap orang harus membayarkan sekitar Rp.14 juta.
“Dan bukan tidak mungkin beban tersebut akan terus bertambah seiring bertambahnya utang pemerintah. Bayangkan, anggaran untuk bunga utang saja mencapai Rp 248 triliun, jauh lebih besar dari subsidi yang hanya Rp 176 triliun. Pembayaran bunga-bunga utang yang jelas-jelas merupakan riba terus membengkak dan subsidi untuk rakyat justru terus dikurangi,” tulis @Gerindra.
@Gerindra juga menulis: “Apakah rezim @jokowi saat ini secara sengaja terus menenggelamkan negara ini dalam kubangan utang?? Di saat daya beli masyarakat kelas menengah bawah melemah, Pemerintah terus memeras habis-habisan pendapatan rakyat.”0 int