Perwira pertama TNI AD, Letda Infanteri Enzo Allie wujudkan mimpinya sebagai Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) setelah menempuh Pendidikan Komando selama 7 bulan. Bahkan dia menjadi lulusan terbaik Kopassus angkatan 109.
Enzo dilantik sebagai prajurit Kopassus bersama 157 prajurit oleh Danjen Kopassus, Mayjen TNI Djon Afriandi di Pantai Permisan, Cilacap, Jawa Tengah Selasa, 10 Desember 2024.
Perjalanan Enzo menjadi pasukan Elite Kopassus sangat berliku. Dia menempuh pendidikan komando yang keras. Pendidikan ini menuntut ketahanan fisik dan mental.
Sebelumnya, Enzo juga sempat menjadi sorotan karena beredar foto dirinya sedang membawa bendera tauhid di media sosial usai dia viral saat dia berdialog dengan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, ketika penerimaan Akademi Militer (Akmil) 2019.
Dalam narasi foto tersebut menyatakan, Enzo memiliki keterikatan dengan organisasi yang sudah dilarang di Indonesia, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Sementara itu, Ibu Enzo Allie, Siti Hajah Tilaria mengaku sangat bangga putranya dapat meraih mimpi masa kecilnya, untuk menjadi bagian dari pasukan elit TNI AD.
“Saya selalu berpikir yang terbaik untuk Enzo. Ini sungguh di luar ekspektasi, dia bisa meraih impiannya, Impian Enzo sejak kecil. Enzo memang selalu berusaha untuk menunjukkan kemampuannya,” ujar Ibu Enzo, Siti Hajar dilihat dari unggahan akun TikTok @bravo.002, Jumat, (20/12/2024).
Sekadar diketahui, ada 3 tahap pendidikan Komando Kopassus. Ketiganya adalah:
1. Tahap Dasar
Tahap dasar atau dikenal tahap basis menjadi tahap awal dalam pendidikan komando. Di tahap ini, setiap peserta pendidikan komando telah dibekali ilmu-ilmu dasar prajurit komando, baik secara perorangan, kelompok, maupun hubungan tim.
Dengan begitu mampu membentuk karakter prajurit komando sejati. Di akhir tahap basis ditandai dengan materi Uji Keterampilan Komando (UKK) yang harus diselesaikan selama 12 hari dengan membutuhkan tekad tinggi serta karakter prajurit individu.
2. Tahap Gunung Hutan
Tahap selanjutnya adalah untuk mempertahankan diri dari berbagai macam medan dan cuaca yang ekstrem. Beragam pendidikan keras pun harus diterima anggota Kopassus selama berbulan-bulan. Mental dan fisik mereka digembleng agar jadi prajurit tangguh.
Materi-materi yang dihadapi diketahui banyak mengandung risiko tinggi. Bahkan, nyawa menjadi taruhannya dengan tujuan membentuk jiwa korsa sebagai prajurit komando.
Salah satu yang terberat dalam proses latihan adalah harus bisa berenang sejauh 2 kilometer tanpa henti. Mereka juga harus berenang ponco menyeberangi selat dari Cilacap ke Nusakambangan.
3. Tahap Rawa Laut
Tahap rawa laut dianggap menjadi media yang sangat sulit untuk dihadapi para peserta.
Untuk melewati tahap ini, setiap peserta harus mengkombinasikan teknik dan taktik khusus. Salah satunya, simulasi perang melawan musuh juga jadi bagian yang wajib dicicipi. Jika ada yang tertangkap 'musuh', yang bersangkutan harus siap-siap mengalami penderitaan.
Demikian 3 tahap pendidikan komando Kopassus yang tak banyak orang tahu. Tak heran jika pasukan elite ini pernah menduduki peringkat ketiga terbaik dunia.