Image description
Image captions

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono DR.Dr. HR Agung Laksono menyatakan siap maju sebagai kandidat Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) periode 2024-2029.

 

Agung Laksono siap menggantikan Ketum PMI Jusuf Kalla (JK) yang telah menjabat selama 3 periode tersebut. 

 

Politisi Senior Golkar ini mengaku mendengar mantan Ketum Golkar JK akan kembali maju dalam pemilihan Ketua Umum PMI periode 2024-2029.

Jika Wapres ke 10 dan 12 ini memenangkan pertarungan berarti dirinya tercatat 4 periode menjadi ketua umum organisasi  kemanusiaan yang bergerak dalam bantuan sosial, kesehatan, dan bencana di Indonesia tersebut. 

Dia memprediksi pemilihan ketua umum PMI 2024-2029 akan diisi oleh hanya dua kandidat yakni dirinya dan JK selaku petahana yang telah menjabat sejak 2009.

 

"Kami tentu sudah mendengar, karena yang disebut tadi Pak Jusuf Kalla itu ketua PMI-nya sekarang, petahana yang sudah 3 kali memimpin PMI, sudah 3 periode dan mau maju lagi sekarang," ungkap Agung kepada korankota.co.id di Jakarta. 

Dalam konferensi pers tersebut, Agung didanpingi tokoh PMI Pusat antara lain Muhammad Muas, dr Ulla Nuchrawaty, Endang Agustini Syarwan Hamid,  dan Ir Edward Napitupulu. 

Agung yang pernah jadi Ketum Partai Golkar hasil Munas Ancol ini tidak ambil pusing terkait keputusan JK yang diklaim akan kembali ikut pemilihan ketua umum PMI 2024-2029.

 

Dia mengatakan, keputusan seniornya di Beringin tersebut adalah sah dan tidak melanggar aturan hukum hingga aturan yang ada dalam PMI.

"Sudah tiga periode dan akan masuk ke yang empat periode. Tapi kalau ini masih mau lagi ya, tidak apa," ucapnya

Seperti diberitakan PMI akan menyelenggarakan musyawarah nasional (Munas) yang ke-22 yang akan digelar pada 8-10 Desember 2024 ini.

 

"Untuk itu, saya, Agung Laksono siap maju sebagai calon atau kandidat Ketua Umum PMI untuk periode 2024-2029," tegasnya. 

Berdasarkan peraturan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang berkaitan dengan bakal calon ketua umum, syarat bagi bakal calon ketua umum yang baru, salah satunya harus didukung 20 persen dari jumlah utusan pada musyawarah nasional.

"Syukur alhamdulilah dari laporan tim saya, jumlah peserta yang akan menghadiri Munas PMI sebanyak 476 utusan, ada dari kabupaten/kota, provinsi, serta unsur-unsur lainnya yang tertuang dalam tata tertib dan AD/ART. Dan berdasarkan persyaratan umum tadi, saya telah didukung oleh lebih dari 20 persen jumlah utusan munas yang akan datang," ucap Agung optimistis. 

 

Syarat-syarat lain yang sudah dipenuhi oleh Ketua DPR RI ke 14 untuk menjadi calon Ketua Umum PMI yakni memiliki jejaring yang luas, berpengalaman dalam berorganisasi, dan berwibawa di mata pemerintah.

 Tiga Program Prioritas Agung 

Anggota Wantimpres era Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin ini menyebut beberapa program prioritas yang akan dilakukan untuk memajukan PMI.

Pertama, dia siap meningkatkan dan menyempurnakan peran unit transfusi darah di rumah sakit-rumah sakit dan yang ada di PMI.

 

Yang kedua dengan menguatkan hubungan kerja sama yang harmonis dari PMI kepada pemerintah. Ini karena dalam Undang-Undang, sudah diatur bahwa presiden adalah Pelindung PMI Pusat. 

 

Sedangkan di provinsi pelindungnya gubernur. Demikian pula di kabupaten dan pemerintah kota, bupati atau wali kota adalah pelindung PMI.

Kemudian program yang ketiga, kata Agung dengan memberikan pelayanan serta penghargaan lebih baik bagi seluruh pendonor sukarela yang ada di PMI. 

 

 

"Mereka ini dengan sukarela darahnya diberikan, baik secara teratur maupun sewaktu-waktu. Kami ingin semakin banyak masyarakat yang menjadi pendonor yang lebih reguler. Karena ada yang sampai 100 kali, bahkan lebih, dan berdasarkan catatan kami, ada yang hampir 300 kali," tuturnya. 

Pendonor Sukarela Diperhatikan

Tokoh Kosgoro 1957 ini lalu menunjukkan para pendonor sukarela yang sudah lebih 100 kali menyumbangkan darah mereka. 

Untuk penyumbang darah 100 kali dianugerahi Satyalancana Kebaktian Sosial dari Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Kementerian Sosial (Kemensos)

Penyerahan anugerah ini dikenal dengan sebutan Pin Emas yang disematkan oleh Presiden RI.

Namun tradisi kebanggaan bagi para pendonor sukarela tersebut, selama tiga periode PMI Pusat dipimpin Jusuf Kalla sebagai ketua umum,  jarang dilaksanakan. 

Oleh sebab itu Komite Donor Darah Indonesia (KDDI) beranggotakan para pendonor sukarela, telah  menggalang para ketua PMI Provinsi, Kabupaten dan Kota agar mendukung pencalonan HR Agung Laksono menjadi Ketua Umum PMI Pusat pada Munas PMI 2024.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat KDDI, Ir. Edward Napitupulu yang hadir pada jumpa pers deklarasi Agung Laksono siap jadi Calon Ketua Umum PMI Pusat berharap,  Jusuf Kalla yang sudah tiga periode pimpin PMI Pusat lebih bijak mengurungkan ambisinya untuk menjabat sampai empat periode. 

"Beliau sudah berusia 82 tahun, dan selama kepemimpinannya telah mengesampingkan kami, para pendonor (darah) sukarela," katanya dengan nada kecewa. 

 

Senada dengan Ketum KDDI, Caketum Palang Merah Indonesia (PMI) Agung Laksono pun menyebut hubungan PMI di bawah pimpinan Ketua Umum JK dengan Pemerintah kurang baik.

"Kami mendengar bahwa hubungan ini berjalan kurang baik," kata Agung dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Barat, Jumat lalu (6/12/2024).

 

 

Oleh karena itu, Agung mengaku bertekad akan memperbaiki hubungan PMI dengan Pemerintah jika terpilih sebagai Ketua Umum PMI periode 2024-2029 dalam musyawarah nasional PMI 8-10 Desember ini. 

 

Menurutnya hubungan PMI yang baik dengan Pemerintah krusial untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Indonesia yang membutuhkan.

"Saya yakin Pemerintah dan Presiden akan siap bekerjasama dengan kami ke depan, dalam rangka meningkatkan pelayanan dari palang merah Indonesia," ungkapnya.0 ris