Jakarta belum terlepas dari persoalan sanitasi. Masih ada orang Jakarta buang air besar (BAB) sembarangan seperti di sungai.
Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis H Sumadilaga mengatakan, ada dua sebab yang membuat orang BAB sembarangan. Pertama, masih rendahnya kesadaran masyarakat.
"Pertama ada yang berkaitan, itu yang harus kita latih, perilaku ya, kesadarannya yang perlu kita tingkatkan itu realitas yang ada," katanya, Minggu (6/10/2019), sebagaimana dilansir detikcom
Kedua, memang masih terbatasnya prasarana, seperti jamban. Oleh karena itu, pemerintah tengah berupaya mendorong pembangunan infrastruktur untuk sanitasi.
"Kedua prasarana yang perlu kita tambah. Misalnya, Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai program infrastruktur berbasis masyarakat, yang disebut sanitasi berbasis masyarakat Sanimas," jelasnya.
Dia melanjutkan, pemerintah sendiri mengalokasikan anggaran sebesar Rp 8 triliun pada tahun depan untuk sanitasi dan air bersih.
"Perhatian pemerintah nomor satu, akses air bersih sama sanitasi Rp 8 triliun," katanya.
Menurut Danis, masalah sanitasi ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah tapi juga pemerintah pusat.
"Kalau menurut undang-undang otonomi daerah itu kewajiban urusan pemerintah daerah, tapi kita pemerintah pusat juga membantu baik program stimulan, baik program hibah. Ini nggak cuma bicara DKI, bicara Indonesia," tutupnya. 0