Indra Septiarman (IS) alias Indra Dragon pelaku pembunuh Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan di Kayu Tanam Padang Pariaman telah ditangkap. Satu per satu aksi keji yang dilakukan pelaku saat menghabisi korban pun terungkap.
Polisi mengungkap bahwa sebelum dikubur korban terlebih dulu diperkosa. Biadabnya, pelaku melakukan sejumlah cara keji untuk menghilangkan bukti pemerkosaan.
Salah satu yang dilakukan IS untuk menghilangkan bukti pemerkosaan adalah mengeruk kemaluan korban dengan tangan untuk mengeluarkan sperma. Perbuatan tersebut membuat alat vital korban luka.
Cara itu dibenarkan oleh IS kepada penyidik saat diperiksa di Mapolres Padang Pariaman. Meski tidak disampaikan saat konferensi pers namun pengakuan IS itu sejalan dengan hasil pemeriksaan forensik yang menyebut bahwa sperma pelaku yang tertinggal di alat vital korban tinggal sedikit.
“Jadi ada dugaan upaya dari tersangka untuk menghilangkan bukti pemerkosaan dengan cara mengeluarkan cairan spermanya pada kemaluan korban dengan tangan (keruk),” ungkap penyidik, usai konferensi pers di Mapolres Padang Pariaman, Jumat (20/9).
Polisi akan melakukan tes DNA untuk mengetahui apakah ada pelaku lain yang melakukan pemerkosaan selain IS.
Kapolda Sumbar Irjen Suharyono saat konferensi pers belum menyampaikan hal itu karena hasil pemeriksaan forensik belum lengkap.
“Untuk hasil otopsi atau forensik masih kami lakukan lebih dalam. Nanti akan disampaikan kalau sudah selesai seluruhnya,” kata Suharyono.
Dia menjelaskan selain untuk menutupi aksi pemerkosaan, pelaku juga berusaha menghilangkan jejak pembunuhannya dengan cara mengubur korban.
“Ia kubur korban agar jasad tidak diketahui. Banyak cara biasanya dilakukan pembunuh untuk menghilangkan jejak salah satunya dengan membakar atau membuang korban. Kalau pelaku ini ia kubur jasad korban,” jelasnya.
Sebelumnya polisi juga telah mengungkap kronologi pembunuhan sadis itu berawal dari pelaku membeli jajanan korban. Usai membeli gorengan pelaku membuntuti korban.
“Setelah beberapa meter jarak dengan korban, pelaku kembali mengikuti dan ingin memperkosa korban,” ungkap Suharyono.
Korban kemudian dihadang lalu disekap sehingga kehabisan nafas. Saat itu pelaku memerkosa korban yang sudah tak berdaya. Setelahnya korban diseret hingga pada tubuh banyak luka-luka.
Pelaku juga menyeret korban di dalam air dengan cara menarik bagian bahu baju korban. Hingga pada tempat korban ditemukan terkubur, pelaku mengangkat tubuh korban dan menguburkannya.
Sumber: sumbarkita