TNI AL dalam hal ini prajurit KRI Siliman-848 melaksanakan pengamanan terhadap kapal asing yang mengalami kecelakaan laut (laka laut) yaitu MV. FU TONG dan MT. PVT AVIRA di Nongsa, Batam. Rabu (07/08).
Kronologi kejadian berawal dari KRI Siliman-848 mendapatkan informasi dari Information Fusion Centre (IFC) Angkatan Laut Singapura/Republic of Singapore Navy (RSN) melalui Guskamla Koarmada I bahwa telah terjadi kejadian kecelakaan laut pada Selasa, 6 Agustus 2024 antara kapal MV. FU TONG dan MT. PVT AVIRA yang keduanya berbendera Panama, diwilayah perairan Batam.
Diinformasikan bahwa MV. FU TONG keluar dari pelabuhan Singapura pada Selasa, 6 Agustus yang rencananya akan berlayar menuju pelabuhan Rizhao, China. Sedangkan MT. PVT AVIRA juga keluar dari pelabuhan Singapura pada hari yang sama dengan tujuan Malaysia.
Mendapat informasi tersebut, Komandan KRI Siliman-848 Mayor Laut (P) Robi Dwi Wijatmiko segera memerintahkan kapal untuk langsung bergerak menuju informasi lokasi kejadian untuk mengecek informasi tersebut. Saat hampir mendekati titik lokasi kejadian, terlihat visual MV. FU TONG yang memiliki diameter panjang 189 m dan lebar 31 m sedang berlabuh jangkar jarak 1,8 nm di utara Nongsa, Batam.
Dari hasil komunikasi dengan crew MV. FU TONG terdapat 20 orang Anak Buah Kapal (ABK) dalam kondisi sehat dengan keterangan 19 orang warga negara China dan 1 orang warga negara Myanmar.
Menurut keterangan crew kapal MV. FU TONG, kecelakaan tersebut terjadi karena kurang komunikasi di laut, di mana kecelakan tersebut terjadi di area TSS (Traffic Separation Scheme) yang memang jalur padat kapal berlayar. Sedangkan untuk MT. PVT AVIRA setelah kejadian kecelakaan laut tetap melanjutkan pelayaran.
Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak agen perkapalan dari MV. FU TONG terkait kejadian kecelakaan tersebut. Selanjutnya KRI Siliman-848 terus melaksanakan pengamanan di sekitar area berlabuh jangkar MV. FU TONG.
Pelaksanaaan pengamanan laka laut ini merupakan implementasi dari kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali kepada seluruh jajaran TNI AL untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan serta merespon cepat informasi yang diterima dari pengguna laut yang mengalami musibah di wilayah perairan NKRI.