Hampir dua tahun memimpin, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terbukti tidak becus bekerja.
"Sampai saat ini publik tidak tahu apa dikerjakan Heru Budi Hartono untuk mewujudkan pembangunan kesejahteraan rakyat di
Jakarta," kata Koordinator Presidium Poros Dewan Kajian Jakarta (DKJ) Hasan Assegaf dalam keterangannya, Senin (5/8).
Menurut Hasan, kehadiran Heru Budi Hartono tidak membawa dampak kemajuan serta perbaikan terhadap nasib warga Jakarta.
"Sejumlah data dan fakta menunjukan ketimpangan pembangunan di Jakarta nyata dirasakan warga," kata Hasan.
Hasan mendorong Heru mengfungsikan mimbar podium Balai Kota sebagai sarana komunikasi publik. Tujuannya untuk menjelaskan berbagai kebijakan dan arah pembangunan Jakarta yang sedang dan akan dilaksanakan Pemprov DKI.
Selain itu, Hasan meminta Heru segera membenahi kualitas pelayanan publik Pemprov DKI dan tata kelola BUMD, khususnya Transjakarta dan Jakarta Propertindo (Jakpro), maupun perusahan swasta yang beroperasi di Jakarta.
Hasan juga mengingatkan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat PHK di Jakarta melonjak bila dibandingkan tahun 2023 yang hanya tercatat 683 orang.
Angka PHK di Jakarta mencapai 7.469 orang. Ini terjadi pada periode Januari 2024 sampai Juni 2024 atau mengalami lonjakan 994 persen.
"Lantas dimana keberpihakan Heru Budi Hartono terhadap ribuan nasib para pekerja yang terdampak PHK. Omong kosong!" tegas Hasan
Sumber: rmol