Image description
Image captions

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Abdul Haris memastikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester genap tahun akademik 2024/2025 tetap berjalan.

Hal ini diungkapkan Haris menanggapi kabar viral di media sosial yang menyebutkan bahwa program Kampus Merdeka dihentikan.

"Kemendikbudristek berkomitmen untuk terus memberikan hak belajar kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang relevan sebagai bekal di dunia pascakampus," kata Haris melalui keterangan tertulis, Selasa (30/7/2024).

"MBKM menjadi kebijakan pertama dalam sejarah, di mana fleksibilitas dan pengalaman itu terbuka luas dan dibiayai pemerintah," tambah Haris.

Haris berharap para mahasiswa yang mendaftarkan diri mengikuti MBKM dapat mengikuti rangkaian proses pada linimasa berikut ini.

"Saya ucapkan terima kasih atas antusiasme para pendaftar. Semoga harapan adik-adik mahasiswa agar MBKM terus ada dan berkelanjutan bisa selalu kami dukung," kata Haris.

Haris mengatakan penyesuaian linimasa dilakukan karena proses pembukaan Automatic Adjustment terhadap anggaran belanja wajib bidang pendidikan.

Tercatat sejak tahun 2021 sampai saat ini ada 404.155 mahasiswa yang menerima manfaat dari program MBKM.

Lalu terdapat hampir 30.253 praktisi telah berpartisipasi menjadi bagian dari MBKM, di luar program-program MBKM Mandiri yang dikelola masing-masing perguruan tinggi.

Jumlah mahasiswa yang menerima bantuan pun meningkat tajam dari 2.390 di 2020 menjadi 324.871 mahasiswa di 2023.

"Akses ke kegiatan belajar di luar kampus juga sudah sangat merata. 1.695 perguruan tinggi telah membolehkan dan mengirim mahasiswanya belajar di luar kampus melalui program flagship Kampus Merdeka," kata Haris.

Selain itu, melalui MBKM, jumlah kesempatan magang di perusahaan di Indonesia menjadi banyak.

Menurut Haris, dari tahun ke tahun, akses ke perguruan tinggi terbaik di dunia semakin meningkat, di mana program IISMA memfasilitasi mahasiswa Indonesia Institusi top dunia seperti Yale University, University College London, Nanyang Technological University University of Pennsylvania, dan National University of Singapore.

Sebelumnya, sebuah utas di platform X yang diunggah oleh akun @leksa pada 28 Juli 2024 pukul 12.56 viral dan menjadi perbincangan di media sosial.

Utas tersebut berbunyi:

"Program2 Kampus Merdeka distop. Yg magang diongkosi pemerintah, pertukaran pelajar keluarnegeri, dsb,dsb..

...Lagi Diperiksa BPK."

 

Sumber: tribunnews