Tak lebih dari seminggu sejak trailer film garapan Nahdlatul Ulama (NU), 'The Santri', diunggah ke YouTube. Namun trailer tersebut telah menuai sejumlah kontroversi.
Mereka yang tidak setuju dengan keberadaan film tersebut menilai dari trailer-nya bahwa film itu tak sesuai dengan kehidupan para santri di pesantren yang sebenarnya.
Salah satu yang melayangkan protes terhadap film itu adalah Ketua Umum Front Santri Indonesia (FSI), Hanif Alathas, yang juga menantu Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Menanggapi hal itu, Wakil Sekjen Pengurus Besar NU (PBNU) yang juga sekaligus eksekutif produser dari 'The Santri', Imam Pituduh, akhirnya buka suara. Menurutnya, sebaiknya mereka yang kontra tidak langsung menilai keseluruhan film hanya dari trailer.
"Saya ingin ngajak semuanya tunggu dan tonton 'The Santri', tapi setelah produksi. Setelah nanti selesai, kita tonton, baru kita lihat, film itu ada yang bertentangan atau tidak," kata dia saat ditemui di Kantor PBNU, Kenari, Jakarta Pusat.
Imam juga sekaligus mengajak mereka yang kontra agar terlibat langsung dalam film itu untuk membuktikan bahwa di dalamnya tidak ada hal yang baginya berlawanan dengan tradisi santri dan ajaran islam.
"Saya justru ingin ngajak teman-teman yang bertentangan, ayo casting, ikut main bareng untuk merasakan di sini nggak ada hal-hal yang bertentangan sama sekali, malah kami ingin mengajak untuk bisa memahami agama bisa membumi," jelasnya.0 dt