Image description
Image captions

Keluarga Brigadir J di Desa Mekarsari Makmur, Sungaibahar, Kabupaten Muarojambi, Jambi didatangi tiga dokter psikolog dari Jakarta. Kedatangan ketiga dokter dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) tersebut membuat bingung pihak keluarga.

"Ada tim psikolog datangi keluarga, makanya kami bingung," kata Tante mendiang Brigadir J atau Nopriansyah Yoshua Hutabarat, Roslin Simanjuntak, Kamis (25/8/2022).

Menurut Roslin, kedatangan ketiga dokter itu menanyakan kepribadian mendiang Brigadir J dari bayi hingga remaja. "Mereka menanyakan perilaku kehidupan keseharian, latar belakang Yoshua, saat bayi, di sekolah hingga dewasa. Adakah tingkah laku yang lain," katanya.

Roslin menambahkan, bahwa mendiang Brigadir Yosua sejak bayi selalu dalam gendongannya.

"Dari kecil, almarhum itu saya yang menggendongnya. Jadi tahu sifatnya sampai remaja hingga menjadi polisi dan sampai menjadi ajudan Pak Sambo," tuturnya.

 

Tidak hanya itu, sambungnya, bahwa Yoshua, orangnya selalu mengalah tidak mau buat keributan. "Penilaian kami, anak keponakan kami baik dan normal. Anak yang luar biasa," kata Roslin.

Tidak hanya pihak keluarga yang didatanginya, tapi teman prianya juga ada yang didatanginya.

"Teman lakinya ditanyakan kalau boncengan motor dengan Yoshua, gimana gerakannya," katanya.

Dia juga menilai, kedatangan tim psikolog tersebut diduga untuk mengetahuinya ada kelainan dari Brigadir Yoshua selama hidupnya.

 

Karena itu, Roslin heran kenapa baru 50 hari sejak kematiannya baru datang. "Kenapa baru 50 hari baru datang. Katanya, nunggu surat penugasan untuk melaksanakan tugas. Ada sekitar satu jam lah kami ditanyain," ujarnya. 

 

Diketahui, surat tugas tersebut ditandatangani Ketua Apsifor, Reni Kusumowardhani. Sedangkan tiga orang tim pemeriksa dokter psikolog terdiri dari ketua dan anggotanya, yakni Zera Mendoza, Nila Anggreany dan Reni Iskandar.

 

Sumber: inews