Image description
Image captions

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan, dampak dari pelarangan ekspor minyak goreng yang dilakukan pemerintah membuat pasokan minyak goreng nasional melimpah. Di mana saat ini stok minyak goreng lebih besar 17.004 ton dari kebutuhan nasional.

Adapun sebelum dilakukannya pelarangan ekspor, pasokan minyak goreng curah pada Maret 2022 hanya sebesar 64.626,52 ton atau setara dengan 33,2 persen dari kebutuhan nasional.

 

“Setelah pemberlakukan Menteri Perdagangan pasokan meningkat 108,74 persen dari kebutuhan nasional atau sebesar 211.638,65 ton. Pasokan ini lebih besar 17.004 ton dari kebutuhan nasional sebesar 194.634 ton,” jelas Lutfi dalam telekonferensi, Jumat 20 Mei 2022.

Selain itu, sejak pelarangan sementara ekspor minyak goreng yang atur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22 Tahun 2022. Pemerintah, BUMN, dan swasta telah melakukan berbagai upaya untuk memenuhi pasokan serta menurunkan harga minyak goreng curah.

 

“Demikian pula menurut pantauan kami di lapangan. Harga minyak goreng curah berangsur turun menuju harga keterjangkauan seiring dengan pasokan minyak goreng yang semakin berlimpah,” ujarnya.

 

Sementara itu, dari arahan Presiden Joko Widodo ekspor Crude Palm Oil (CPO) akan kembali dibuka Senin, 23 Mei 2022. Di mana nantinya hal itu akan dia atur dalam peraturan Menteri Perdagangan.

Lutfi juga menegaskan, dari upaya yang dilakukan pemerintah dari aturan pelarangan itu membuat pasokan minyak goreng telah melimpah dan harga menurun di tengah melonjaknya harga CPO global.

 

“Momentum ini harus kita jaga bersama. Oleh karena itu saya mengimbau semua pihak untuk mengikuti aturan yang berlaku, demi kemaslahatan seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.