Insiden perusakan gerobak di Jalan Kelapa Dua Wetan, Cibubur,Jakarta Timur, menyisakan pedih di lubuk hati para pedagang. Bagaimana tidak, perusakan ini membuat mereka terpaksa menghentikan aktivitas dagangannya yang menjadi tempat untuk mengais rezeki.
Pedagang lontong sayur Medan, Rudiantoro (44), mengutarakan kondisi gerobaknya yang sudah bolong tak berkaca. Dia sontak merasa kaget saat mengetahui di pagi hari kondisi gerobaknya dipenuhi pecahan kaca.
"Tidak tahu ya saya tiba-tiba saya mau dagang pagi sudah hancur. Jadi saya tidak bisa dagang. Kaget banget, mau gimana lagi," kata Rudiantoro kepada wartawan di Jalan Kelapa Dua Wetan, Cibubur, Jakarta Barat, Senin (31/8/2020).
Rudi--sapaan akrab Rudiantoro--mengatakan, kala itu dia sudah bergegas bersiap membawa bahan makanan untuk berdagang. Namun nahas, sesampai di lokasi, dia terpaksa mengurungkan niatnya untuk berjualan karena kondisi gerobak yang tidak memungkinkan.
"Ini kan saya sudah bawa makanan, saya bawa lagi, habis gitu setengah hari saya bersih-bersih kaca," ucapnya.
Dengan suara sendu, Rudi mengungkapkan dia kebingungan untuk mencari uang. Dia menyebut saat ini hanya menggantungkan hidupnya dengan berjualan di sekitar Kelapa Dua Wetan.
"Saya tidak jualan, saya bingung, saya menggantungkan hidup di jualan, tidak ada uang kalau tidak jualan," katanya.
Rudi berharap kerugiannya bisa diganti. Dia mengaku mengalami kerugian. "Semoga cepet ganti rugi, sudah dua hari, kemarin dagang nggak ada kacanya," ucapnya.
Ditemui terpisah, Patalis (50) pedagang pisang cokelat tak menyangka gerobak tempatnya menaruh asa untuk dihampiri pembeli, dirusak sekelompok orang yang tidak dikenal. Dia menyebut informasi awal ini diterima dari tetangganya yang melihat kejadian itu.
"Ini ada yang kasih tahu kaca pecah depan. Tahu dari tetangga, 'mas gerobaknya hancur, pecah' kejadiannya malam. Saya tidak tahu sama sekali," tuturnya.
Dia mengatakan sudah tiga hari tidak berjualan. Patalis mengungkapkan saat ini tinggal di rumah kontrakan dan belum ada pemasukan biaya hidup karena belum berjualan.
"Saya rumahnya masih ngontrak, butuh biaya tidak jualan juga kan. Sudah tiga hari, Sabtu, Minggu, Senin," imbuhnya.
Patalis menyebut untuk kerugian akibat perusakan ini, anggota TNI telah datang menghampiri para pedagang. Ia berharap hal ini tidak terjadi lagi karena dapat merugikan mereka yang tidak bersalah.
"Tadi sudah didata ya kerusakannya, sama TNI itu. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi perusakan ini karena kalau kayak gini dagang tidak nyaman, merugikan saya juga," kata Patalis.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa memastikan akan terus mengawal penanganan kasus perusakan Polsek Ciracas dan Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur. Termasuk perihal ganti rugi atas perusakan tersebut.
"Kami mohon maaf atas kejadian tersebut dan kami akan mengawal agar ada tindak lanjut, termasuk memberikan ganti rugi," kata Andika dalam jumpa pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (30/8).
Andika mengungkapkan ganti rugi tersebut untuk korban luka ataupun kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan.
"Terhadap biaya perawatan rumah sakit maupun kerusakan kerusakan yang ditimbulkan oleh para pelaku," ujarnya.