Image description
Image captions

Sebagai salah satu dari aparat penegak hukum, harus diakui kalau Kejaksaan Agung (Kejagung) masih punya citra yang kurang bagus di mata publik. Tak heran jika muncul banyak spekulasi terkait kebakaran yang menghanguskan gedung utama Kejagung Sabtu lalu (22/8).

Menurut peneliti Insititut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata, citra Kejagung yang tidak bagus bahkan negatif di mata publik disebabkan kinerja hingga perilaku aparatur Adhyaksa sendiri.


"Kejadian kebakaran kemarin beririsan waktu dengan sejumlah kasus besar yang tengah melilit korps Adhyaksa. Akibatnya, peristiwa itu memantik kecurigaan publik," ujar Dian Permata, dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (24/8).


Dia menambahkan,"Kecurigaan itu menjadi liar apabila pihak Kejagung ketika mengurusi sejumlah kasus tidak sesuai dengan harapan publik dalam kacamata keadilan."


Sehingga, sambung Dian, jika terbukti mengurus sejumlah kasus tidak sesuai dengan harapan publik dalam kacamata keadilan, maka adagium keadilan hanya tajam ke bawah jelas terbukti.


"Jika ending-nya demikian, maka adagium mata pisau keadilan tajam ke bawah tumpul ke atas, terkonfirmasi terbukti. Pertanyaan besarnya, apa iya Kejagung tetap ingin memelihara adagium tersebut? Harapannya tentu tidak. Bandul di tangan Kejagung," pungkas Dian.