Sejumlah tokoh, organ relawan Jokowi-Amin (Joko Widodo- Ma'ruf Amin) elemen masyarakat, budayawan, pesantren dan habaib dan individu-individu baru saja mendeklarasikan KITA (Kerapatan Indonesia Tanah Air) di Gedung Joang, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (19/8).
KITA, yang juga mantan Direktur Relawan TKN Jokowi-Amin, Maman Imanulhaq menjelaskan ada tiga poin utama yang menjadi landasan gerak KITA.
"Kerapatan nantinya akan jadi istilah lama yang ditafsirkan secara baru, justru pada saat sekarang kita diminta berjarak. Kerapatan adat adalah forum musyawarah mufakat untuk menjaga nilai utama. Kerapatan berarti juga masa, density, jarak dekat," ujar Maman Imanulhaq di Jakarta, sebagaimana dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (20/8).
"3 poin itu yang akan dijabarkan menjadi gerakan kesadaran di semua daerah," imbuhnya menegaskan.
Maman mengatakan, pihak-pihak yang tergabung dalam gerakan KITA ini terdiri dari berbagai elemen masyarakat.
Beberapa elemen itu diantaranta masyarakat, tokoh, budayawan, pesantren, Habaib, Relawan Jokowi-Amin, hingga perseorangan yang meskipun dari partai politik tapi bukan atas nama parpol tertentu.
"(Elemen masyarakat) gabung juga beberapa elemen budayawan dan pesantren dan habaib. Semua organ relawan Jokowi Amin gabung mengambil peran dalam gerakan KITA ini. Beberapa politisi tapi gak mengatasnamakan parpol, hadir sebagai individu. Sekali lagi ini gerakan moral. Gerakan kebudayaan," kata politisi PKB ini.
Maman juga menegaskan bahwa gerakan KITA bukanlah gerakan tandingan dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang tempo hari deklarasi dan mengeluarkan delapan (8) maklumat ke pemerintah terkait kondisi bangsa dewasa ini.
"Bukan tandingan (KAMI). Tapi sebagai politik kesadaran. Indonesia milik kita. Jangan terus menyulut dendam keterbelahan. Kita butuh kebersamaan," demikian Maman Imanulhaq.