Seorang remaja inisial CZ (16) di daerah Ciracas, Jakarta Timur, dikabarkan meninggalkan rumah sejak Jumat (7/8). Polisi telah menerima informasi tersebut setelah orang tua korban melapor ke Polsek Ciracaskemarin.
Kanit Reskrim Polsek Ciracas Iptu Wahyudin mengatakan pihaknya hingga kini terus berupaya melakukan pencarian remaja itu.
"Yang bersangkutan meninggalkan rumah dari tanggal 7 (Agustus) dan keluarganya baru membuat laporan kemarin. Kita telah berupaya dengan membuat daftar pencarian orang dan sudah kita share ke grup-grup kita dan sudah kita udarakan lewat radio-radio kita," kata Wahyudin, seperti dilansir detikcom, Jumat (14/8/2020).
Wahyudin menuturkan hingga saat ini pihaknya belum menemukan titik terang terkait keberadaan korban. Dia menyebut ponsel korban dalam keadaan mati sehingga sulit dilakukan pencarian.
"Kita viralkan sudah lewat radio dan grup kita dan sampai hari ini belum ada laporan dia ada di mana. Masalahnya anak itu juga bawa handphone, tapi dalam keadaan mati. Jadi kita agak kesulitan buat melacaknya," sebut Wahyudin.
Pihak kepolisian belum dapat menduga-duga alasan korban kabur dari rumah. "Kita belum bisa menduga-duga sampai hari ini kita belum ada kesimpulan soal itu. Jadi sampai sekarang masih dalam pencarian dari pihak kami, ya," pungkasnya.
Sementara itu, ibu korban, Realita Harefa, menjelaskan kejadian tersebut bermula saat dirinya menasehati anaknya setelah melakukan salat Subuh. Harefa mengatakan kala itu tidak sengaja melihat isi percakapan anaknya di aplikasi Line. Isi percakapan tersebut, kata Harefa, memuat pesan-pesan yang tidak senonoh antara anaknya dengan seorang pria yang diduga pacarnya.
"Ada chat-chat, mohon maaf ya, berbau porno. Makanya pas saya lihat tanggal 7 (Agustus) Subuh itu, saya omelin, kan. Cuma saya nggak adamukul, nggak ada apa," ujar Harefa, dilansir detikcom, Jumat (14/8/2020).
Setelah menasehati anaknya, Harefa pergi berangkat kerja. Sedangkan anaknya belajar secara daring dari rumah.
Harefa bercerita masih sempat melakukan video call dengan anaknya pada pukul 09.30 WIB. Namun, saat dia mencoba menghubungi lagi pada pukul 14.30 WIB, anaknya tidak menjawab.
"Jam setengah tiga sore saya telepon dia, tapi nggak aktif. Saya telepon suami saya, bilangnya juga lagi di kamar. Saya tanya ibu saya, ibu saya juga nggak ngeh karena waktu itu dia lagi salat, kan. Saya pulang kerja jam 6 sore juga kok belum pulang. Saya telepon nomornya sudah nggak aktif sama sekali," terang Harefa.
Harefa meyakini anaknya pergi dari rumah karena dihasut oleh pria yang diduga pacarnya. Dia mengatakan pernah membaca percakapan anaknya tengah diajak pergi oleh pacarnya tersebut.
"Di chat itu ada cowok ngajak anak saya jalan, tapi saat itu anak saya bilang nggak mau karena takut diomelin sama saya bilangnya," sebut Harefa.
"Tapi ini feeling saya ya, kalau memang nggak ada yang ngarahin atau ada yang ngajak, nggak mungkin dia sampai kayak begini. Makanya saya lapor polisi saja karena anak saya masih di bawah umur. Seumur-umur dia nggak pernah sampai lost contact kayak gini ya," sambung Harefa.