Image description
Image captions
Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra

PAN memprotes Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra terkait masalah Mumtaz Rais dan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango di atas pesawat. PAN menganggap Irfan Setiaputra memperkeruh masalah Mumtaz Rais dan Nawawi Pomolango, yang mereka sebut sudah selesai di dalam pesawat.

"Kami justru sangat menyayangkan adanya perbedaan sikap antara kru di pesawat dengan Dirut Garuda di darat. Ada apa dengan Dirut Garuda yang justru sudah banyak komentar di media massa," kata Wasekjen PAN Irvan Herman dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (14/8/2020).

"Dirut Garuda seharusnya ikut menjaga kenyamanan penumpang, bukan malah ikut memperkeruh suasana," imbuh Irvan.

Irvan Herman berada dalam satu pesawat Garuda GA 643 GTO-UPG-CGK (Gorontalo-Makassar-Jakarta) dengan Mumtaz Rais dan rombongan PAN lain. Salah satu rombongan PAN itu adalah Pangeran Khairul Saleh, yang duduk berdekatan dengan Mumtaz Rais dan Nawawi Pomolango.

Pada saat Mumtaz Rais terlibat cekcok dengan Nawawi Pomolango, Pangeran datang melerai. Menurut Irvan, masalah Mumtaz dan Nawawi sudah selesai karena Pangeran disebutnya sudah mengobrol santai dengan pimpinan KPK itu.

Wasekjen PAN Irvan Herman (Dok. Istimewa)Wasekjen PAN Irvan Herman (Foto: dok. Istimewa)


"Usai insiden tersebut, antara Pak Pangeran dan Pak Nawawi juga sudahngobrol santai terkait pekerjaan. Dan pada saat turun semua juga sudah cair dan damai suasananya. Makanya kita justru heran kalau ada pelaporan terkait insiden tersebut," ucap Irvan.

Respons Dirut Garuda

detikcom sudah menghubungi Dirut Garuda Irfan Setiaputra terkait protes dari PAN atas masalah Mumtaz Rais dan Nawawi Pomolango. Irfan Setiaputra tak banyak berkomentar, malah dia hanya tertawa.

"Hahahahahaha," begitu balas Irfan saat dimintai tanggapan soal protes PAN.

Irfan sebelumnya angkat suara soal ribut Mumtaz Rais dan Nawawi Pomolango.

Kepada detikcom, Irfan tak menyebutkan nama pihak yang berseteru, hanya menceritakan secara umum soal keributan di penerbangan GA 643 rute Gorontalo-Makassar-Jakarta pada Rabu (12/8) kemarin.

"Garuda Indonesia memastikan perusahaan berkomitmen untuk selalu menegakkan aturan keamanan dan keselamatan penerbangan secara ketat terhadap seluruh penumpang selama penerbangan," ujar Irfan dalam keterangannya pers yang diterima detikcom, Kamis (13/8).

Irfan menyebutkan keributan dipicu oleh salah satu penumpang kelas bisnis yang kedapatan menggunakan handphone saat pesawat sedang boardingdi Gorontalo dan ketika pesawat tengah melakukan refueling sewaktu transit di Makassar.

Kejadian ini kemudian didengar oleh penumpang lain yang juga duduk di kelas bisnis. Penumpang tersebut kemudian ikut menegur, sehingga terjadi adu argumen.

"Adapun atas laporan salah satu penumpang yang terlibat adu argumen, kejadian tersebut saat ini tengah ditangani oleh pihak berwajib. Garuda Indonesia juga akan menghormati proses hukum yang berjalan, termasuk secara kooperatif akan memberikan informasi lebih lanjut bilamana dibutuhkan," lanjutnya.

Lebih lanjut Irfan mengatakan pihaknya memastikan akan memberikan dukungan penuh terhadap awak kabin yang mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan, khususnya ketika berupaya menerapkan aturan keselamatan penerbangan terhadap penumpang. Garuda Indonesia tidak akan memberikan toleransi terhadap pihak-pihak yang kedapatan dengan sengaja melanggar aturan keselamatan penerbangan.