Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan sudah sewajarnya lonjakan kasus terjadi saat pengetesan diperbanyak. Di masa PSBB transisi sejak 5 Juni, tes corona di Jakarta menurutnya naik 2 kali lipat.
"Kan pengetesan itu sekarang hampir 2 kali lipat tiap hari. Tujuannya menyelamatkan warga. Jadi bukan bertujuan menurunkan grafik, tujuan kita adalah menyelamatkan setiap warga Jakarta ini," ungkap Anies saat meninjau jalur sepeda di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (14/6).
Anies menjelaskan, pekan ini tes corona melalui PCR dan TCM akan terus ditingkatkan. Jadi, mereka yang terdeteksi positif bisa segera ditangani.
"Testing ditingkatkan kemudian treatment ada isolasi mandiri ada yang harus dirawat. Kalau ada yang punya risiko tinggi maka dirawat supaya mereka bisa melewati masa inkubasi dan kembali sehat," kata Anies.
Ia mengungkapkan, masyarakat harus mengerti data kasus harian bukan berarti ditemukan hari itu juga. Proses laporan kasus harus dilihat secara time series.
"Nanti kalau lihat data jangan satu hari simpulkan, kalau anda menemukan tes hari ini artinya laporan hari, bukan tentu tertular hari ini. Belum tentu ditesnya hari ini. Bisa jadi ditesnya dua minggu lalu, satu minggu lalu. Proses laporan melihatnya time series, bukan one time," jelas Anies.
"Tapi kalau untuk policy time series. Sehingga kita mengambil keputusan langkah baik, kami memprioritaskan nomer satu keselamatan dan kesehatan," tutup dia.
Kasus corona di Jakarta saat PSBB transisi secara angka memang meningkat dari pekan sebelumnya. Bahkan sempat mencapai rekor pada 9 Juni, dengan tambahan 239 kasus. 0