Sandiaga Uno berbagi kisah pengalaman sakit yang gejalanya mirip seperti virus Corona (COVID-19). Mantan Wagub DKI itu juga memberikan tanggapan soal penanganan pandemi ini oleh pemerintah Indonesia.
Sandiaga membagikan kisahnya saat sedang live di Instagram bersama Indorunners, Minggu (19/4/2020). Menurutnya, ia pernah merasakan gejala seperti Corona pada Februari lalu.
"Flu terberat yang pernah gue alami. Kita sesak napas dan sebagainya. Gue tanya dokter, waktu itu belum zamannya COVID, akhir Februari, terus dikasih biasa, standar. Terus sesak napas, terus dikasih minum obat sampai selesai," ujar Sandiaga dalam live Instagram @indorunners, seperti dilihat detikcom.
Sandiaga pun sempat sembuh dari penyakitnya. Namun, tak lama kemudian, ia mengalami sakit yang sama dengan gejala seperti COVID-19. Namun ia tidak bisa memastikan apakah penyakit yang dideritanya karena virus Corona.
Sembuh, terus sakit lagi sekitar 10 hari mulai dari bulan Februari tanggal 18 sampai akhir Februari sampai awal Maret terus diumumin Corona di sini kan. Kita ngerasain banget kalau orang yang kuat aja bisa kena flu seperti itu, kita nggak tahu (Corona atau bukan) belum ada tes," sebut Sandiaga.
Host Indorunners lalu menanyakan pendapat Sandiaga mengenai penanganan virus Corona yang sudah dilakukan pemerintah, termasuk Pemprov DKI Jakarta. Menurut dia, penanganan memang belum sempurna, namun Sandiaga meyakini apa yang dilakukan pemerintah kini sudah baik.
"It's not perfect, tapi.... Ya gua kan pernah di pemerintahan jadi ngerasain sulitnya ngambil kebijakan publik yang melibatkan hampir 270 juta jiwa untuk pemerintah pusat, dan untuk DKI 10 juta, jadi kita mesti hati-hati," tuturnya.
"Berbeda-beda kan, Jakarta penanganan beda, daerah lain juga beda. Jadi kita mestinya mendukung sih. Jangan diperberat dengan komentar-komentar kita. Justru kita berikan dukungan ke pemerintah," sambung Sandiaga.
Politikus Gerindra itu pun mengatakan kini pemerintah sudah jauh lebih serius dibanding pada awal-awal kasus COVID ditemukan di Indonesia. Sandiaga memberikan dukungannya, baik kepada pemerintah pusat maupun DKI Jakarta.
"Kalau memang di awal-awal kenceng untuk bilang pemerintah harus lebih serius nangani ini dan akhirnya pemerintah mulai menangani. Dan gue selalu bilang kalau ekonomi bisa diperbaiki nanti tapi masalah nyawa, kesehatan masyarakat itu harus diutamakan. Humanity first, baru ekonomi. Dan sekarang kelihatannya pemerintah pelan-pelan mesti kita akui sudah mulai mengadopsi dan kita support," paparnya.
Sandiaga mendorong pemerintah untuk melakukan pengecekan yang lebih lagi terhadap masyarakat. Ia juga berharap pemerintah terus melacak masyarakat yang terindikasi terkena virus Corona.
"Minggu depan gua bersama temen-temen beberapa relawan ngumpulin beberapa kontribusi untuk rapid testing dan tracking technology untuk pelacakan dikoordinasikan sama BNPB," sebut Sandiaga.
Bersama kelompok larinya, dia juga melakukan sejumlah kegiatan terkait COVID-19. Sandiaga menyebut, ia bersama teman-temannya menyemprotkan disinfektan di sejumlah permukiman hingga memberikan sumbangan kepada kelompok masyarakat terdampak.
"Kegiatan disinfectant, kita keliling ke permukiman padat kasih cairan hand sanitizer sama disinfektan. Terus ada juga yang bagi-bagi kesehatan karena selain kesehatan ada juga dampak ekonomi, masyarakat menengah ke bawah terutama pekerja informal. Kita switch sudah nggak ada larinya, hanya berbaginya saja," ujar mantan cawapres ini.
Sandiaga lalu mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada apabila merasakan badan yang tidak enak. Ia sendiri mengaku masih tetap olahraga agar badannya selalu fit.
"Jaga kesehatan, istirahat cukup, makan yang bergizi, agak nggak enak sedikit banyak minum air. Gua kalau pagi-pagi agak nggak enak dikit, terus olahraga lagi, kena matahari, jauh lebih enak," tutup Sandiaga.