Tak ada rotan, akar pun jadi. Barangkali pepatah itu bisa menggambarkan kesungguhan warga Kota Palembang, yang rela naik getek atau perahu kecil untuk menyeberangi Sungai Musi demi menghadiri kampanye terbuka Capres 02 Prabowo Subianto di Plaza Benteng Kuto Besak, Selasa (9/4/2019).
Warga terpaksa naik getek karena akses jalan darat via Jembatan Ampera ditutup. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, warga yang menyeberangi Sungai Musi sudah tiba di lokasi kampanye.
“Karena enggak bisa lewat jalur dengan jalan kaki (di jembatan Ampera) jadi mereka lewat sungai,” kata Arifin, warga setempat.
Penutupan Jembatan Ampera dilakukan karena sudah penuh sesak dengan warga yang ingin melihat arak-arakan kampanye Akbar Prabowo dari Pasar Cinde Benteng Kuto Besak. Meski demikian, penutupan ini tidak mengurangi antusiasme warga untuk menghadiri kampanye Prabowo.
Pasalnya banyak warga Palembang yang antusias untuk melihat kampanye mantan Danjen Kopassus itu di Plaza Benteng Kuto Besak.
“Karena mau menghadiri kampanyenya Pak Prabowo,” kata dia.
Ia mengatakan jembatan yang menghubungkan antara daerah seberang hulu dan seberang hilir itu ditutup selama kurang lebih satu jam. Arifin menyebut tidak ada kendaraan bermotor yang menyeberang menggunakan getek. Kendaraan mereka di parkir di sejumlah tempat.
“Mereka enggak pakai motor, warga pada jalan kaki saja,” katanya.
Sebelumnya, Polda Sumatera Selatan menutup Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang sebagai antisipasi kemacetan akibat kampanye terbuka calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Polisi juga mengerahkan ratusan personel pengamanan.
“Untuk mengantisipasi kemacetan, kita juga lakukan rekayasa lalu lintas. Jembatan Ampera akan ditutup sementara karena akan ada pawai dan arak-arakan dari Pasar Cinde ke BKB (Benteng Kuto Besak) sejauh 1,5 kilometer,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Selatan Komisaris Besar Supriadi, Selasa (9/4).
Supriadi mengatakan 918 personel gabungan diterjunkan dalam pengamanan kampanye Prabowo. Tim gabungan disiagakan di beberapa titik yang menjadi pusat konsentrasi massa pendukung. Mereka terdiri dari 378 personel Polda Sumsel, 100 personel Brimob Polda Sumsel, 380 Polresta Palembang, serta 2 pleton dari Kodam II/Sriwijaya. 0 ts