Image description
Image captions

AEON Mall Jakarta Garden City (JGC) Cakung, Jakarta Timur (Jaktim) diserang warga karena banjir. Warga menyebut pembangunan yang dilakukan tidak memperhatikan saluran air.

Sebagaimana pantauan detikcom, Selasa (25/2/2020), ada 2 kampung di Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jaktim, yang terdampak banjir, yakni Kampung Tambun Rengas dan Kandang Sapi. Air di Kampung Tambun Rengas tinggal menggenangi jalanan saja, yakni di Jalan Gang Rorotan 8. Tinggi air di jalan ini sekitar 20 centimeter. Sementara di Kampung Kandang Sapi, air setinggi 30-40 centimeter.

"Kaget. Dulu di mana-mana banjir, di sini nggak. Semenjak JGC jadi, langsung (banjir). Sebenarnya waktu nggak ada ono (JGC) kering aja terus, nggak pernah banjir," kata warga RT 2/6 Kampung Kandang Sapi, Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Lastri (45), ketika ditemui di depan rumahnya.

Lastri mengatakan banjir di Kampung Kandang Sapi sudah terjadi 3 kali, yakni pada awal 2020, Minggu (23/2) lalu, dan hari ini. Dia mengungkapkan, selama 19 tahun tinggal di Kampung Kandang Sapi, banjir baru terjadi sejak awal tahun kemarin

Senada, warga Kampung Kandang Sapi lainnya, Rustam Afendi (56) menjelaskan, pihak JGC tidak memerhatikan saluran pembuangan air ketika melakukan pembangunan. Kawasan yang dulunya rawa, diubah untuk pembangunan.

Akibatnya, pemukiman Kampung Kandang Sapi terkena limpasan air ketika hujan. Dia menyebut, banjir terparah pada Minggu kemarin, yakni dengan ketinggian sekitar 1,5 meter. Untuk hari ini, tinggi air 1 meter kurang.

"Kemarin baru rapi, 2-3 jam, banjir lagi. Aduh capai banget," ungkap Rustam.

Warga Kampung Tambun Rengas, Amir (35) mengatakan, banjir di kawasannya tak separah di Kampung Kandang Sapi. Banjir di Kampung Tambun Rengas, menurut Amir, dikarenakan JGC tak membuat saluran air dengan baik.

"Di sini bertahun-tahun nggak pernah banjir. Nggak ada aliran air. Terus orang sono nggak inisiatif alirin (air) ke BKT (banjir kanal timur). Aturan inisiatif alirin ke banjir kanal timur. Ini kan kaga," geram Amir.

Amir mengemukakan, ada sebuah tembok pembatas yang dibangun JGC. Sebelah tembok itu adalah saluran air yang dibuat JGC. Dikarenakan salurannya kecil, air merembes keluar dan masuk ke pemukiman warga dari sela-sela tembok pembatas.

"Lihat aja noh, danau (di JGC)-nya udah nggak nampung (air)," ujar Amir.

Tanggapan AEON JGC Cakung

Corporate Communication Departemen Head PT Modernland Realty Tbk Gunawan Setyo Hadi membantah bila JGC dan mal AEON disebut sebagai biang kerok banjir. Pihak pengembang, katanya sudah menyediakan langkah antisipasi penanganan banjir.

"Hujannya tahun ini cukup lumayan kan. Kemudian kita sudah antisipasi, kita siapkan pompa di beberapa titik. Mungkin memang ada warga yang kurang bersabar, mereka minta prioritas sehingga mereka reaktif," ujar Gunawan saat dihubungi detikcom, Selasa (25/2/2020).

Gunawan mengatakan, di kompleks JGC pun disediakan danau untuk menampung air. Ada dua danau di dalam kompleks yaitu berukuran 15,4 hektare dan 2,5 hektar. Dia pun membantah pihak pengembang membuka pintu air danau tersebut ke arah perumahan warga agar kompleks JGC tidak terendam.

"Sebetulnya nggak. Kita ada danau besar 15,4 hektar. 2,5 hektar satu lagi, itu kita siapkan. Air di JGC itu cuma numpang lewat," ujarnya.0