Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, ibu kota mengalami hujan yang sangat ekstrem. Hal itu berdasarkan prediksi yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terhadap beberapa wilayah di Indonesia beberapa hari lalu.
"Kemarin, sejak Sabtu dini hari Jakarta mengalami curah hujan yang cukup tinggi. Curah hujan itu disebut lebat bila di antara 50-100 mm, disebut sangat lebat bila 100-150 mm, dan ekstrem bila di atas 150 mm. Yang kemarin dialami di Jakarta itu sampai dengan 244 mm, jadi kita mengalami curah hujan ekstrem," katanya di TTIC, Jakarta Selatan, Minggu (9/2).
Untuk itu, dia telah menyiagakan sejumlah alat untuk bisa mengendalikan air akibat hujan yang sangat ekstrem. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengungkapkan, pihaknya sudah mulai menyiagakan para petugas dan alat untuk menangani banjir sejak Jumat (7/2) kemarin.
"Kemarin di Jakarta mulai jam 10 malam kita sudah mulai siaga hari Jumat malam karena kita menyaksikan di bendung Katulampa sudah mengalami peningkatan status kesiagaan dan Alhamdulillah kemarin sudah sampai puncaknya dan lewat hingga terkendali dengan baik," ujarnya.
"Ke depan kita selalu siaga, semua petugas bersiap dan kita berharap seluruh masyarakat mengantisipasi karena curah hujan ekstrem," sambungnya.
Siagakan Pompa Air
Selain itu, Anies bakal menyiagakan pompa air untuk beberapa wilayah yang memang tidak adanya saluran air. Hal itu untuk menghindari bilamana terjadi hujan yang ekstrem atau lebat lagi.
"Ya terutama kalau hujan itu di tempat-tempat yang belum tentu ada saluran air. Jadi, tempat-tempat yang mengalami curah hujan itu tempat-tempat yang belum tentu ada aliran sungai, itu berbeda dengan kalau hujan kiriman," jelasnya.
"Kalau hujan kiriman memang di kawasan yang ada aliran sungai, di situ kita berbicara tentang sambungan-sambungan satu tempat dengan tempat lain dan di situ ada pompa. Tapi kalau di kawasan yang sama sekali tidak ada aliran sungainya di situ kita yang," pungkasnya