Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyoroti hujan lebat yang kerap terjadi di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur. BMKG menilai pola hujan lebat di dua wilayah ini bisa terus berulang.
Seperti hari ini, BMKG mencatat hujan lebat dengan curah hujan mencapai 244 mm/hari terjadi di Pulomas, Jakarta Utara. Pada 1 Januari 2020, wilayah Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, juga hujan lebat.
"Catatan hari ini tercatat tertinggi di Pulomas, Jakarta Utara, pada 1 Januari itu tercatat tertinggi di Halim, Jakarta Timur. Tidak hanya di Halim, di Jatiasih, Taman Mini, kurang-lebih perbatasan Jaktim dan Bekasi, umumnya tinggi semua, sementara lainnya tidak," kata Deputi Meteorologi BMKG Mulyani Rahadi Prabowo kepada wartawan saat konferensi pers di gedung BMKG, Sabtu (8/2/2020).
Prabowo mengatakan hal itu bisa terjadi karena dua faktor. Salah satunya karena adanya dorongan angin terhadap bibit awan hujan dari sebelah utara Selat Sunda, Banten, dan Serang.
"Pola aliran udara pada umumnya bibit awannya dari perairan sebelah utara Selat Sunda, sebelah utara Banten, Serang, termasuk Tangerang. Dengan pola aliran udara tadi dari barat laut ke tenggara, pertumbuhan awan sebelah utara Selat Sunda didorong ke tenggara," papar Prabowo.
Selain itu, Prabowo menjelaskan pola yang terjadi hari ini dan satu bulan yang lalu, hujan lebat dimulai sejak malam dan kembali lebat pada pagi hari. Hal ini, menurutnya, dipengaruhi juga oleh angin laut dari utara yang masuk ke Jakarta.
"Jadi ada dua faktor. Pertama, dorongan pertumbuhan awan dari Selat Sunda masuk, tidak hanya Jakarta tapi Pantura barat, dan jelang pagi angin laut bergerak masuk, itulah kenapa terdorong di Jakarta wilayah timur," ucap Prabowo.0dtk