Image description
Image captions

Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia (TNI) meminta agar sejumlah pihak tidak menghalangi jalur distribusi bantuan untuk korban bencana di Sumatera.

Hal tersebut merespons tindakan pria berseragam yang mengatasnamakan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang mencegat kapal pembawa bantuan bencana Sumatera.

Kami mengimbau seluruh pihak untuk tidak menghalangi distribusi bantuan dalam kondisi darurat kemanusiaan,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah, sebagaimana dilansir  Kompas.com, Selasa (9/12/2025).

“Fokus utama kita adalah mempercepat penanganan banjir dan menjamin bantuan sampai kepada masyarakat yang membutuhkan,” sambung Freddy.


Dalam hal ini, Freddy juga membantah bahwa pria yang mencegat kapal tersebut berasal dari GAM, tetapi dari organisasi lain.

“Berdasarkan informasi yang telah kami verifikasi, peristiwa dalam video tersebut benar terjadi, namun bukan dilakukan oleh kelompok bersenjata GAM, melainkan oleh dua orang anggota KPA Meja Ijo Idi Cut di Aceh Timur,” ujar dia.

Menurut perwira tinggi (pati) TNI bintang dua ini, peristiwa pencegatan berlangsung pada Kamis (4/12/2025).

“Ketika dua individu tersebut mencegat Kapal Feri Express Bahari yang membawa logistik bantuan banjir dari Ketua TP PKK Aceh untuk wilayah Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh Timur,” ungkap dia.

Saat itu, mereka meminta agar sebagian bantuan diturunkan kepada oknum tersebut.

Oleh karena itu, prajurit TNI pun meminta yang bersangkutan untuk menunjukkan surat perintah atau keterangan resmi dari Pemerintah Kabupaten Aceh Timur.