Image description
Image captions

Pengamat politik Rocky Gerung menyebut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa seakan-akan bersikap apologetik terhadap penjelasan mantan Presiden Joko Widodo soal utang dan kerugian Whoosh.

Padahal publik berharap Purbaya mampu membongkar skandal Whoosh yang diduga akibat salah kebijakan dari rezim Jokowi.

“Jadi Purbaya harus datang dengan konsistensi awal buat dia menduga ada korupsi di situ. Walaupun dia tidak ucapkan itu berubahnya skema pembiayaan yang menguntungkan China. Kan itu mesti dianalisis,” ucap Rocky dikutip dalam kanal YouTube pribadinya, Kamis, 30 Oktober 2025.

"Supaya publik merasa oke setelah Purbaya betul-betul menjadi cowboy. Sampai satu waktu orang anggap bahwa kalau begitu sifat apologetik dari seorang cowboy, (hanya bisa bilang) ‘ya..ya…oke’. Jadi sifat-sifat seperti itu (membuat) Purbaya dari cowboy jadi cowboy cengeng. Akhirnya begitu yang akan dinilai (publik),” tambahnya.

Akademisi yang dikenal kritis ini berharap agar Purbaya menjadi sosok yang bisa diharapkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan rakyat untuk mengusut kerugian negara dari Whoosh.

“Publik menunggu terus supaya Presiden Prabowo memberi sinyal lebih kuat, apakah Purbaya diberi hak untuk menjadi semacam seperti ‘koko’ yang diandalkan oleh Presiden,” pungkasnya.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya menegaskan bahwa urusan utang Whoosh sepenuhnya menjadi tanggung jawab Danantara sebagai pihak yang membawahi KCIC.

“KCIC di bawah Danantara kan, seharusnya mereka sudah punya manajemen sendiri, sudah punya dividen sendiri rata-rata setahun bisa dapat Rp80 triliun atau lebih. Harusnya mereka manage dari situ, jangan sampai kita lagi,” kata Purbaya via Zoom Meeting pada Jumat, 10 Oktober 2025.

Ia menambahkan, ke depan pemerintah akan menegaskan pemisahan peran antara entitas bisnis dan pemerintah agar risiko finansial tidak kembali ditanggung negara. 

“Jangan kalau untung swasta, kalau rugi pemerintah. Itu yang mau kita ubah,” tandas Purbaya. 

 

Sumber: rmol