
Kontroversi panas terjadi akibat salah satu tayangan stasiun televisi Trans 7 yang dianggap merendahkan martabat kiai, santri, dan komunitas pesantren dalam program Xpose Uncensored yang tayang pada 13 Oktober 2025.
Banyak pihak mengecam Trans 7 akibat adanya tayangan tersebut. Tak hanya itu, menggema di media sosial ajakan untuk memboikot tayangan-tayangan dari stasiun televisi milik pengusaha Chairul Tanjung tersebut.
Selain itu, kini muncul petisi online dalam situs change.org berupa desakan untuk mencabut izin siaran Trans 7 buntut atas tayangannya yang dinilai menghinakan dan merendahkan martabat kiai, santri, dan komunitas pesantren. Petisi itu dibuat pada hari ini, Selasa (14/10), oleh Ahmad Hassan Tsabit dan dalam waktu sekejap sudah ditandatangani sekitar 10.479 sampai dengan siang ini.
"Sejak kecil, saya lahir dan tumbuh di lingkungan pesantren yang penuh dengan tradisi akhlak dan ajaran agama serta sosial yang sangat kuat. Pondok pesantren telah lama menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan karakter bagi generasi muda Indonesia, bahkan jauh sebelum negara Indonesia berdiri. Banyak kiai kami yang bahkan rela berkorban jiwa dalam perjuangan melawan penjajah demi kemerdekaan republik ini," demikian keterangan dalam petisi tersebut.
Pembuat petisi tampaknya sangat kecewa pada Trans 7 yang menayangkan video yang dianggap menghina dan merendahkan tradisi dan nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh pesantren selama ini.
Terlebih, mereka melakukan tindakan tidak terpuji ini dengan menampilkan cuplikan dari Pondok Pesantren Lirboyo dan kiai sepuhnya dengan narasi yang sangat merendahkan," ungkap Ahmad Hassan Tsabit.
Lebih lanjut pembuat petisi menganggap tindakan Trans7 memberikan dampak yang sangat negatif berupa pencemaran nama baik terhadap pesantren yang telah banyak berjasa untuk perjuangan kemerdekaan bangsa hingga menyuplai banyak orang untuk berkontribusi mengisi kemerdekaan selama puluhan tahun pada negeri ini.
"Kami tidak bisa hanya berdiam diri melihat pelecehan terhadap institusi agama dan pendidikan ini terus terjadi tanpa ada tindakan.!Oleh karena itu, kami mendesak pemerintah, khususnya lembaga terkait, untuk segera mencabut izin siaran Trans 7 beserta semua channel terkait lainnya. Sudah saatnya mempertimbangkan kembali standar etika dan tanggung jawab media dalam menyajikan konten yang edukatif dan berintegritas," tuturnya.
Pihak Trans 7 melalui keterangan resminya telah menyampaikan permohonan maaf atas tayangan yang menyinggung kiai, santri, dan komunitas pesantren. Stasiun televisi tersebut mengakui adanya kesalahan dalam tayangan Expose Uncensored hingga membuat emosi bahkan melahirkan kemarahan pada komunitas pesantren.
"Sehubungan dengan tayangan/pemberitaan mengenai Pondok Pesantren Lirboyo yang telah ditayangkan di program Xpose Uncensored Trans 7 pada tanggal 13 Oktober 2025, kami telah melakukan review dan tindakan-tindakan atas keteledoran yang kurang teliti sehingga merugikan Keluarga Besar PP. Lirboyo," ujar Trans 7 dalam keterangannya.
"Trans 7 dengan segala kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap kiai dan keluarga, para pengasuh, santri, serta alumni pondok pesantren Lirboyo, khususnya di bawah naungan PP. Putri Hidayatul Mubtadiaat. Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat luas atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," imbuhnya.
Salah satu tayangan program Xpose Trans 7 sempat menayangkan video memperlihatkan para santri dan jamaah sedang menyalami kiai yang sedang duduk. Tayangan tersebut juga menampilkan potongan video pada saat kiai sedang turun dari mobil.
Video itu jadi negatif gara-gara narasi yang diberikan narator terkesan merendahkan karena menyatakan kiai seolah pemburu amplop dari santri dan para jamaahnya
Sumber: jawapos