
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana membantah adanya kultur kekerasan di dalam tubuh TNI AD.
Hal ini dikatakannya menjawab beberapa kejadian yang dilakukan oknum prajurit yang viral akhir-akhir ini.
"Kekerasan bukan bagian dari kultur TNI. Latihan pembinaan harus dengan keras, tetapi bukan dengan kerasan. Keras itu artinya apa? Kalau dia harus melaksanakan suatu latihan pembinaan, baik itu fisik, taktis, maupun teknis,” kata Wahyu di Jakarta, Jumat (19/9).
Ia menjelaskan latihan keras yang dimaksud melalui berbagai tahapannya.
“Ini yang dilaksanakan, berikutnya tahapannya ini, itu semua harus dilaksanakan. Itu namanya latihan dengan keras. Tetapi tidak ada kita mentolerir kerasan,” kata Wahyu
Lebih lanjut ia menegaskan arahan dari Pimpinan Angkatan Darat jelas jika ada oknum yang bermasalah, diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
“Karena TNI Angkatan Darat tidak pernah melindungi ataupun tidak akan pernah menutupi suatu tindakan dari prajurit yang melawan hukum, yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. kegiatan kegiatan ilegal dan sejenis. Itu jelas,” kata Wahyu.