Jakarta - TNI Angkatan Udara (AU) telah menyiapkan tujuh pangkalan udara (lanud) TNI AU di Pulau Jawa untuk mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi gratis.
zi Gratis. Tujuh lanud ini akan menjadi pilot project TNI AU untuk program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto itu.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono menyampaikan TNI AU telah membuat satuan tugas (satgas) untuk program Makan Bergizi Gratis. Satgas ini dipimpin oleh Irjen TNI AU serta Aspot Irjen KSAU.
"Kita sudah menyiapkan tujuh lanud di Pulau Jawa yang sudah dipilih sebagai pilot project untuk mendukung pelaksanaan program ini. Yang pertama Lanud Halim, Iswahjudi, Abdurrahman Saleh, Surya Darma, Adisutjipto, Adi Soemarmo, dan Sulaiman," kata KSAU Marsekal Tonny dalam acara Sambung Rasa di Mabes AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/12/2024).
Marsekal Tonny menjelaskan pihaknya akan melihat perkembangan dari tujuh lanud di Pulau Jawa dalam membantu menjalankan program prioritas Makan Bergizi Gratis. Dia juga memastikan sudah memberi instruksi agar semua lanud ikut bersiap membantu program ini.
"Ini memang sengaja kita pilih lanud yang berada di Jawa dulu, nanti kita melihat progres atau perkembangan ke depan. Dan saya sudah instruksikan untuk seluruh lanud jajaran Angkatan Udara untuk bersiap mendukung program makan bergizi," ungkap Marsekal
-Prabowo Tak Baik
Seperti diketahui, Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma menyiapkan dapur untuk mendukung program prioritas Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo Subianto. Dapur ini diproyeksikan bisa memproduksi 11 ribu porsi setiap harinya.
Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Marsma TNI Muzafar, menjelaskan dapur untuk Makan Bergizi Gratis ini merupakan bangunan dapur milik Lanud Halim yang diperbesar ukurannya. Dia mengungkap durasi pengerjaan dapur ini diperkirakan selesai dalam 40 hari.
"Untuk dapur ini, karena memang bangunannya sudah ada, kita memangkas waktu pembangunan fisik sehingga 40 hari sudah siap untuk beroperasi. Karena memang dapur ini harus diinstalasi, seperti cool storage, chiller untuk bahan makanan, kemudian pembersihannya juga. Yang terpenting itu IPAL (instalasi pengolahan air limbah)," jelas Marsma Muzafar kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (20/11/2024).
Dia mengatakan pembangunan dapur disesuaikan dengan ketentuan dari Badan Gizi Nasional (BGN), yakni harus bisa memproduksi minimal 4.000 porsi setiap harinya. Dia mengatakan dapur ini ditargetkan dapat membuat dan mendistribusikan 11 ribu porsi makanan bergizi untuk para pelajar setiap harinya