Image description
Image captions

Petisi menolak pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah kini muncul. Gerakan itu menyeruak usai Gus Miftah mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden setelah viral menghina penjual es teh bernama Sunhaji pada Jumat (6/12/2024) lalu

Dikutip dari laman Change.org, petisi bertajuk Kami Memohon Presiden Prabowo Tidak Menerima Pengunduran Diri Gus Miftah yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto tersebut dicetuskan Agus Saripin pada Sabtu (7/12/2024). Hingga Senin (9/12/2024) pukul 19.43 WIB, petisi tersebut telah ditandatangani 666 orang.

Dalam petisinya, Agus mengajak seluruh warga Indonesia mendukung Gus Miftah untuk tetap mengemban amanah sebagai Utusan Khusus Presiden. Sebab, menurut dia, pernyataan Gus Miftah tidak berkonotasi negatif karena telah berkunjung ke kediaman Sunhaji begitu pula sebaliknya.

"Roasting dan gojlokan Gus Miftah terhadap pedagang es teh juga tidak mengandung konotasi negatif, karena bagian dari tradisi komunikasi populer di kalangan warga NU (Nahdlatul Ulama). Pemaknaan negatif terhadap tradisi roasting dan gojlokan lahir dari sentimen dan emosi  sesaat," tutur Agus.

Dia menilai, keputusan Gus Miftah untuk mundur merupakan bukti tidak adanya kepentingan yang bersangkutan untuk mempertahankan jabatan dan kekuasaan. Bahkan, dia menganggap sikap itu menandakan jiwa kesatria Gus Miftah yang mengedepankan kenteteraman, harmoni, persatuan dan kesatuan bangsa dibanding sekadar jabatan.

"Permohonan maaf Gus Miftah kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah memberinya kepercayaan, kepada bapak Sonhaji dan keluarga sebagai pihak korban, dan kepada seluruh rakyat Indonesia yang hati nuraninya merasa disakiti, semua adalah bukti terkuat Gus Miftah lebih mengutamakan nilai-nilai kebaikan dari pada kepentingan kekuasaan. Pribadi dengan karakter ideal seperti ini harus mengisi pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto," tutur dia.

Oleh karena itu, dia memohon kepada Prabowo untuk mempertahankan Gus Miftah dengan memberi kesempatan menyesuaikan diri dengan lingkungan di pemerintahan dan mengurangi karakter bawaan. Dia juga meminta Gus Miftah tetap bersedia mengabdi kepada bangsa dan negara melalui jabatan Utusan Khusus Presiden.

"Mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersikap arif dan bijaksana layaknya bapak Sonhaji dan keluarga yang telah memaafkan Gus Miftah; dan pemberian maaf oleh bapak Sonhaji dan keluarga kepada Gus Miftah tidak dilanjutkan dengan kontroversi publik yang kurang sehat seperti menyerang pribadi Gus Miftah," kata dia.

Sunhaji Menangis Minta Prabowo Batalkan Pengunduran Diri Gus Miftah

Sebelumnya, video yang menampilkan Sunhaji muncul di media sosial. Dia meminta Prabowo membatalkan pengunduran diri Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden.

"Saya Sunhaji, saya menyayangkan Gus Miftah mundur dari kabinet," kata dia dalam video tersebut, Senin (9/12/2024).

Sambil menangis, Sunhaji mengaku sudah memaafkan pria yang sudah mengolok-oloknya tersebut. "Saya memohon kepada Bapak Prabowo untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah," ujarnya.

Aliansi Santri Jalanan Tolak Gus Miftah Mundur

Sementara itu, sekelompok massa yang menamakan diri Aliansi Santri Jalanan menggelar aksi menolak pengunduran diri Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden. Aksi bertajuk Santri Jalanan Melawan! itu digelar di Lapangan Parkir Abu Bakar Ali, Yogyakarta, Senin (9/12/2024).

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak massa membentangkan spanduk menolak Gus Miftah mundur. Mereka berkumpul mengelilingi mobil aksi. Salah satu peserta aksi pun berorasi meminta Prabowo membatalkan pengunduran Gus Miftah

 

Sumber: inews