Saat ini ada banyak perempuan yang semakin berminat untuk terjun ke dunia usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Dorongan untuk berwirausaha semakin terpicu di era globalisasi sebagai wujud emansipasi perempuan,. Sayangnya, banyak tantangan yang dihadapi pelaku umkm perempuan.
Padahal, perempuan memiliki kelebihan yaitu jeli melihat peluang dan membuat suatu produk yang memiliki nilai lebih menarik.
Saat ini, UMKM memberikan kontribusi sebesar 60,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Para pelaku UMKM di Indonesia yang sebagian besar perempuan itu memiliki potensi untuk memperluas pasar ekspor Indonesia.
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti mengatakan, tantangan yang dihadapi pelaku usaha perempuan antara lain terbatasnya akses pada pelatihan kewirausahaan, minimnya pemahaman penggunaan teknologi digital dan kesulitan perempuan dalam mendapatkan akses permodalan dari lembaga formal.
Roro mengatakan, hal itu yang mendorong Kementerian Perdagangan untuk melakukan inovasi dan kolaborasi.
Pada Selasa 5 November 2024, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kedutaan Besar Australia, dan KATALIS yaitu Program Pengembangan Perdagangan dan Investasi antara Australia dan Indonesia, menyelenggarakan “Go Big, Go Global”, sebuah forum yang bertujuan untuk membantu pengusaha perempuan bertumbuh dan mendunia dengan menciptakan ruang untuk berbagai pengetahuan, peningkatan kapasitas dan jaringan.
Dyah berharap dari forum tersebut semakin bertambah pengetahuan bagi pelaku UMKM perempuan untuk melebarkan usahanya sekaligus memahami pengelolaannya.