Perwira siswa (Pasis) TNI harus menguasai tantangan global, regional, hingga nasional, serta arah kebijakan pertahanan udara Indonesia ke depan.
Salah satunya tantangan kemajuan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), Directed Energy Weapons (DEWs), senjata hipersonik, serta serangan siber yang telah menjadi ancaman nyata.
Pesan itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU, Marsekal TNI M. Tonny Harjono saat memberikan pembekalan kepada 151 Perwira Siswa Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara (Sekkau) Angkatan ke-115 di Gedung Pramanasala, Sekkau, Jakarta pada Kamis, 10 Oktober 2024.
"Kebijakan pertahanan TNI AU harus senantiasa disesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis, baik di tingkat global, regional, maupun nasional," kata Tonny dalam keterangan resmi yang diterima Jumat, 11 Oktober 2024.
Masuk ke tingkat regional, Tonny menyampaikan pentingnya mewaspadai ancaman terorisme, perdagangan manusia, penyelundupan senjata, dan bencana alam.
Sedangkan di tingkat nasional, tantangan separatisme di Papua, suksesi kepemimpinan nasional, dan Pilkada serentak menjadi perhatian utama.
Guna menjawab semua tantangan, KSAU ingin kualitas SDM ditingkatkan kembali melalui pendidikan militer yang berkelanjutan, peningkatan interoperabilitas antarmatra, serta latihan bersama dengan negara sahabat.
“Alutsista sebaik dan secanggih apa pun, tidak akan berjalan dengan optimal, tanpa adanya SDM yang profesional dan unggul,” kata Tonny.
KSAU juga mendorong Pasis Sekkau untuk menjadi pemimpin yang menginspirasi, tegas, dan bijaksana, serta mengingatkan agar para Pasis mewaspadai ancaman dari dalam diri, seperti gangguan integritas akibat pinjaman online, judi online, dan hedonisme.
Pasis Sekkau A-115 sendiri diikuti 151 orang yang terdiri dari 140 orang Pasis TNI AU termasuk 10 orang Wara, 4 orang Pasis dari TNI AD, 4 orang Pasis dari TNI AL, dan 3 orang Pasis mancanegara dari Filipina, Malaysia dan Kamboja.