Profil Ragnar Oratmangoen menarik perhatian pencinta sepak bola Tanah Air usai berhasil cetak gol untuk Indonesia di laga ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kontra Arab Saudi, Jumat (6/9) dini hari WIB.
Proses gol skuad Merah Putih berawal dari kesalahan passing yang dilakukan oleh salah satu pemain Arab Saudi. Rafael Struick yang melihat celah mendrible bola ke area pertahanan lawan dan terjadi kerjasama antara Ragnar, Sandy Walsh, dan Witan Sulaeman.
Ragnar yang menerima passing dari Witan di sisi kanan pertahanan Arab Saudi sempat mengolah bola dan melepaskan tendangan keras ke gawang lawan. Meski bola mengenai badan Sandy, pada akhirnya gol tercatat atas nama Ragnar (19’).
Meski skor harus berakhir sama kuat 1-1, penampilan Ragnar di King Fahd International Stadium itu mendapatkan apresiasi dari para penggemar Timnas Indonesia.
Lantas, seperti apa sosok dari striker anyar FCV Dender itu? Berikut iNews.id akan berikan informasi mengenai profil Ragnar Oratmangoen.
Profil Ragnar Oratmangoen
Ragnar Anthonius Maria Oratmangoen lahir di Oss, Belanda pada 21 Januari 1998. Pemain yang di tahun ini genap berusia 26 tahun itu memiliki darah Indonesia dari kakek dari ayahnya yang lahir di Larat, Maluku.
Sang ayah, Philip Oratmangoen menikah dengan wanita asli Belanda bernama Maya Timmers. Setelah Ragnar lahir, ketiganya pun tinggal di sebuah kota utara Belanda bernama Oss. Sebuah kota kecil yang berjarak 100 KM dari Ibu Kota Amsterdam.
Lahir di Kota Oss, tentu Ragnar memulai kariernya sepak bolanya di kota kelahirannya itu. Sempat menimba ilmu di akademi TOP Oss, pemain yang biasa beroperasi di sayap kiri itu pindah ke NEC dan main di tim U-17, U-19, dan U21.
Meski sempat masuk skuad senior NEC Nijmegen, pada akhirnya pihak klub mengembalikkan Ragnar ke klub lamanya, TOP Oss dengan status bebas transfer pada Agustus 2018.
Menurut transfermarkt, Jumat (6/9/2024), meski hanya bermain selama semusim di TOP Oss, Ragnar mampu mencatatkan 5 gol dan 10 assist dari 51 kali penampilan.
Semasa kariernya, Ragnar hampir mengantarkan dua klubnya, Go Ahead Eagles dan Fortuna Sittard ke pentas sepak bola tertinggi di Belanda alias Eredivisie. Namun, ia dan timnya harus menemui kegagalan usai kalah di laga perempat final dan semifinal.
Meski gagal antarkan Fortuna Sittard promosi ke Eredivisie, itu tidak menurunkan minat FC Groningen untuk merekrut Ragnar di bursa transfer musim panas 2023/2024.
Sayangnya, Ragnar tidak menjadi pemain utama di skuad Dick Lukkien pada musim tersebut. Mirisnya lagi, FC Groningen harus terdegradasi dari Eredivisie usai menempati dasar klasemen alias juru kunci dengan perolehan 18 poin hasil dari 24 kali kalah, 6 kali seri, dan hanya memenangkan 4 laga dari 34 laga.
Di akhir musim 2023/2024 FC Groningen pun memutuskan untuk meminjam Ragnar selama semusim. Main selama semusim sayangnya eks pemain TOP Oss itu hanya main di 31 laga dan mencetak 1 assist itu pun ia tidak jadi selalu bermain sejak menit awal.
Fortuna Sittard pun mengakhiri kerjasama dengan Ragnar pada akhir musim 2023/2024. Pemain yang memutuskan untuk mualaf pada usia 15 tahun itu pun berstatus sebagai pemain tanpa klub.
Barulah pada Agustus 2024, salah satu klub yang berkompetisi di Belgia, FCV Dender memboyong Ragnar dan mengikat kontrak sang pemain hingga 30 Juni 2026.
Sumber: inews