Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono memastikan seluruh pergerakan pesawat yang melintas di wilayah Indonesia terpantau radar pertahanan udara.
"Ke depan tidak ada lagi area Indonesia yang tidak bisa ter-cover oleh radar. Semua pergerakan pesawat yang masuk ke wilayah Indonesia semuanya akan terlihat di radar," ujar Tonny di Kompleks Lapangan Dirgantara Kesatrian Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Senin (29/7/2024).
Untuk memastikan itu, Tonny menyatakan TNI AU akan memasang radar baru di daerah yang selama ini belum terjangkau radar pertahanan udara.
TNI AU berencana mendatangkan 25 radar pertahanan udara yang 13 unit di antaranya merupakan buatan Thales, Prancis, dan 12 unit lainnya buatan perusahaan asal Ceko, Excalibur Army.
"Dari 25 ini nanti sebagian menggantikan radar yang existing sekarang yang dianggap teknologinya sudah mulai ketinggalan," katanya.
Tonny menegaskan TNI AU akan terus memodernisasi alat utama sistem senjata guna menghadapi kompleksitas tantangan perang modern yang semakin meningkat akibat dinamika geopolitik global, serta perkembangan teknologi disrupsi yang semakin cepat.
Pada tahun 2023, kata dia, TNI AU telah menerima delapan unit pesawat H225 Caracal serta lima pesawat transport Super Hercules C130 tipe J.
"Pesawat Boeing masih berproses mendapatkan dua, untuk pesawat heli yang H225 juga berikutnya akan ada lagi yang konfigurasi VIP. Jadi yang delapan konfigurasi untuk kargo dan yang berikutnya untuk VIP," ungkap Tonny.
Berikutnya, TNI AU akan kedatangan pesawat tempur Rafale buatan Prancis secara bertahap mulai awal tahun 2026 sampai genap 42 pesawat.
Selain itu, akan datang pula sejumlah pesawat nirawak CH-4 buatan China serta Anka buatan Turki.
Menurut Tonny, untuk menambah kekuatan tempur, TNI AU telah melakukan pembaruan berbagai jenis pesawat tempur, di antaranya F-16 dan Sukhoi.
"Mudah-mudahan akhir tahun ini lengkap semua pesawat sudah di-upgrade," kata KSAU.