- Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menuai sorotan dari masyarakat. Pemicunya, ia tertangkap kamera sedang teleponan saat Presiden Jokowi memberikan pengarahan di Istana Merdeka pada Jumat (14/10).
Padahal, Istana sudah meminta kepada seluruh pejabat Mabes Polri hingga Kapolres yang hadir untuk tidak membawa HP ketika masuk ke dalam Istana.
Merespons hal ini, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono memberikan penjelasan. Heru mengatakan, Fadil Imran berbicara menggunakan HP milik Istana bukan milik pribadi.
“Komunikasi via HP petugas protokol Istana,” kata Heru kepada wartawan, Minggu (16/10).
Irjen Fadil mengangkat telepon sebelum Jokowi memberikan pengarahan. Telihat petugas protokol Istana datang menghampiri Fadil untuk memberikan telepon.
Lebih lanjut, Heru mengatakan Fadil diperbolehkan untuk berbicara lewat telepon karena ia bertanggung jawab untuk wilayah hukum di DKI Jakarta.
"Saat itu saja karena ada yang perlu dibicarakan sekian menit," kata Heru.
“Beliau kan kebetulan Kapolda Metro yang harus tahu kondisi setiap saat Ibu Kota," tutur Heru.
Istana Larang Pejabat Mabes hingga Kapolres Bawa HP
Sebelumnya arahan Jokowi kepada para pejabat Polri dimulai pukul 14.00 WIB. Pejabat Polri yang hadir diminta tidak membawa ajudan.
Soal HP topi dan tongkat komando, Heru menuturkan hal itu demi efektivitas saat memasuki Istana.
Mereka juga diwajibkan mengenakan pakaian dinas lapangan (PDL) tanpa penutup kepala dan tongkat. Termasuk HP.
“Di istana ini tidak ada tempat untuk penyimpanan tongkat, tongkat kan jumlahnya banyak. Terus kedua adalah memperlama proses memasuki Istana," kata Heri.
"Yang ketiga adalah kami memang meminta untuk tidak membawa HP. Itu juga lagi-lagi untuk kenyamanan bapak-bapak para pejabat lingkungan Polri untuk bisa proses memasuki istana dengan cepat,” ujar Heru.
Sumber : kumparan