Pasca laporan korban perampokan ditolak polisi di Jakarta Timur, tranding lagi di media sosial, twitter tagar #percumaadapolisi.
Tagar tersebut menjadi trending topik dengan urutan teratas di twitter.
Menanggapi hal itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menilai tagar tersebut merupakan ekspresi jujur dari masyarakat.
Atas hal itulah, pihaknya kembali akan melakukan evaluasi terhadap anggotanya.
“Polri memandang apapun hastag itu, polri mencermati, menilai semua dengan kepala dingin. Kami menilai itu semua satu ekspresi yang jujur dari masyarakat,” kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta Timur, Selasa (14/12/2021).
Menurut Rusdi, pada prinsipnya pihaknya tak akan melakukan pembiaran terhadap anggota yang melanggar aturan, termasuk anggota yang melakukan hal yang positif di lapangan.
“Prinsipnya tidak ada pembiaran, anggota yang melakukan tugasnya dengan baik tentunya akan diberi ganjaran yang positif. Anggota juga yang melakukan pelanggaran juga aka diberikan sanksi,” tandasnya.
Karena itu, kata dia, anggota Aipda Rudi Panjaitan yang diduga melanggar aturan tetap akan menjalani pemeriksaan san sidang etik.
“Intinya yang bersangkutan masih diperiksa,” tuturnya.
Seperti diketahui, cerita polisi tolak laporan warga yang jadi korban pencurian ini diungkap pemilik akun Instagram @kumalameta.
Dalam unggahannya, pemilik akun juga menyertakan video rekaman CCTV detik-detik pencurian yang dialaminya sekitar pukul 18.45 WIB.
Peristiwa itu terjadi seusai dirinya melakukan transaksi di sebuah ATM di minimarket di Jalan Sunan Sedayu, Jakarta Timur.
Dalam perjalanan pulang, ia beberapa kali dihampiri pengendara motor yang mengingatkan agar ia berhenti.
Diduga, para pemotor itu adalah kawanan pencuri spesialis nasabah ATM.
Sebab, dalam video terlihat jelas ada dua motor yang berhenti di belakang mobil tersebut.
Setelah ia keluar, seorang pengendara motor berusaha mengalihkan perhatian.
Sementara, seorang pria lainnya langsung menggasak tas dengan membuka pintu kiri depan mobil dan langsung kabur.
Dia kemudian memilih langsung membuat laporan ke polsek terdekat di Rawamangun.
Akan tetapi, ia malah mendapat perlakuan yang tak mengenakkan dari polisi.
“Dia justru menyarankan saya pulang untuk menenangkan diri, dan percuma kalau mau dicari juga.” ujarnya.
“Setelah itu, polisi tersebut justru ngomelin saya “lagian ibu ngapain sih punya ATM banyak-banyak, kalau begini jadi repot, apalagi banyak potongan biaya admin juga” dengan nada bicara tinggi,” sambungnya.
“Bukannya membantu bertindak malah warga diomelin dan disuruh pulang, tanpa ada niat bantu apalagi datang ke TKP. Tolong sekali pemerintah bisa bertindak tegas atas kasus saya ini,” pintanya.
“Saya butuh polisi yang benar-benar bisa bertindak tegas atas segala kasus kriminal, sampai sekarang tidak ada kelanjutan dari polisi. Semoga aspirasi saya bisa ditangani,” tutupnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, anggota Polisi yang menolak laporan seorang perempuan berinisial KM, korban perampokan di Jalan Sunan Sedayu, Jakarta Timur sudah dicopot dari jabatannya.
Oknum polisi yang merupakan anggota Polsek Pulogadung itu diketahui bernama Aipda Rudi Panjaitan.
“Iya betul (anggota Aipda Rudi Panjaitan) sudah dicopot,” kata Kombes Pol Endra Zulpan.[p