Sebanyak 53 kru KRI Nanggala-402 dinyatakan gugur. Rabu (28/4), keluarga kru kapal selam itu akan melakukan tabur bunga di Lanal Banyuwangi.
Mereka diajak TNI AL untuk tabur bunga. Seperti yang disampaikan salah seorang istri kru KRI Nanggala-402 Serda Kom Purwanto, Dian Arisa. Di Lanal Banyuwangi, ia akan bergabung dengan keluarga dari 52 kru kapal selam tersebut.
Rencananya, Dian akan berangkat bersama kedua anaknya yang berusia 9 dan 5 tahun. Ia juga akan mengajak keluarga dekat lainnya.
"Iya, insyaallah Hari Rabu (28/4) jam 08.00 pagi di Lanal Banyuwangi. Bersama keluarga ga papa ikut ke sana," kata Dian kepada detikcom di Jalan Dukuh Bulak Banteng Sekolahan No 85, Surabaya, Senin (26/4/2021).
Di rumah Dian sudah banyak keluarga dekat yang datang. Pihaknya sudah dua hari menggelar tahlilan atas gugurnya Purwanto.
"Iya ada tahlilan Bapak, sesuai adatnya jawa. Tahlilannya sudah dua hari ini. Sebelumnya sejak Hari Rabu (21/4) istigasah mendoakan keselamatan," imbuhnya.
Dian juga berusaha tegar dan mengikhlaskan kepergian sang suami yang menjadi korban tenggelamnya KRI Nanggala-402. Salah satu alasan yang membuatnya harus tegar, karena ia tidak sendirian.
"Saya harus kuat, karena tidak saya sendiri yang merasakan, tapi 52 keluarga lainnya juga. Saudara, kakak ipar, pakde, semuanya juga menghibur anak-anak. Nggak saya sendirian," jelasnya.
Serda Kom Purwanto berdinas di KRI Nanggala-402 sejak 10 tahun lalu. Dian mengaku tak merasakan firasat apa-apa sebelum mendengar kabar KRI Nanggala-402 hilang pada Rabu (21/4).
"Terakhir itu pamitan aja video call, Senin (19/4) pagi mau berangkat, itu terakhir. Cuman pamit seperti biasa kalau mau berangkat berlayar, nggak ada firasat apa-apa," pungkasnya.
Seperti diketahui, kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Hari Rabu 21 April 2021 lalu saat akan mengikuti latihan perang di perairan Utara Bali. Setelah dilakukan pencarian hingga Hari Sabtu (24/4), kapal selam produksi Jerman tahun 1977 ini belum juga ditemukan.
Pada Hari Minggu, kapal selam Nanggala berhasil ditemukan namun dalam kondisi terpecah tiga bagian. Pada hari itu pula, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan 53 prajurit penumpang kapal Nanggala-402 dinyatakan gugur.