Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memuji kerja keras Panitia Anugerah Jurnalistik Muhammad Husni Thamrin ke-46 tahun 2020 yang digelar PWI DKI Jakarta bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. “Award ini bukan sesuatu yang simple, tetapi mencerminkan kerja keras dan kerja serius. Dewan Juri menjaga kredibilitas awards ini. Pertama saya sampaikan Terima kasih yang telah mereview semua karya-karya yang ada,” ucap Anies, dalam sambutannya setelah menyerahkan piala kepada ketujuh pemenang dari tujuh kategori, pada Senin (2/11/2020) di Ruang Pola, Balaikota DKI Jakarta.
Kesit Budi Handoyo Ketua Panitia MHT 2020 menyatakan bahwa dalam memberikan penghargaan panitia dan dewan juri telah menyaring dengan ketat. “Lewat seleksi yang ketat dan proses penilaian yang obyektif kami memilih tujuh pemenang dari tujuh kategori dan masing-masing ada dua nominee lain. Terima kasih kepada rekan-rekan wartawan yang sudah mengirimkan karya-karyanya. Semoga karya para pemenang bisa menjadi cambuk bagi pemerintah DKI Jakarta untuk berkarya lebih baik,” ungkap Kesit.
Anies juga mengakui jika menjadi juri itu bukanlah suatu yang mudah dan tidak sederhana. Apalagi dalam sebuah karya jurnalistik yang biasanya menyampaikan kritik kepada pemerintah. Toh dalam melakukan penjurian dalam even yang bekerja sama dengan pemerintah ibukota, juri tetap menjaga kredibilitasnya dengan memberikan penghargaan terbaik kepada karya jurnalistik yang mengkritisi pemerintah Ibukota.
Salah satu pemenang dalam kategori Produk Jurnalistik Video TV Terestrial, dengan judul: Aiman – Banjir Raksasa di Jabodetabek (Kompas TV 11 Januari 2020), tergolong memberikan kritik yang cukup keras untuk Pemprov\v DKI Jakarta, khususnya Gubernur Anies Baswedan. Ini tentu menjadi catatan penting bahwa dalam sebuah penghargaan jurnalistik yang dilakukan oleh PWI dan pemerintah daerah, tidak melulu karya yang memuji-muji saja yang bisa memenangkan penghargaan. Melainkan yang memberikan kritisi juga diapresiasi.
Gubernur juga menyampaikan terima kasih kepada media yang sudah merekam kejadian di Jakarta dan menghadirkannya dalam sebuah berita. “Kita sama-sama sadar, apa pun yang kita kerjakan di dalam pemberitaan itu punya unsur mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Anies.
Ia juga mengakui jika terdapat peristiwa bencana di Jakarta yang menjadi pemenang karya jurnalistik. Misalnya peristiwa banjir besar di Jakarta pada Januari 2020 yang lebih disebabkan curah hujan di Ibukota RI yang tertinggi selama 150 tahun. “Peristiwa itu merupakan peristiwa bersejarah. Jadi kejadian pada Januari 2020 itu akan dikenang pada tahun-tahun yang amat panjang,” ungkap Anies.
Sebagai pemenang Aiman Witjaksono wartawan Kompas TV yang bersama timnya membuat liputan tersebut mengakui jika Anies sebagai Gubernur yang terbuka terhadap kritik. “Kami juga membuat liputan itu berimbang, karena juga memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada Gubernur Anies untuk menjawab pertanyaan dari masyarakat tentang kejadian itu,” ungkap Aiman.
Pemenang Anugerah Jurnalistik MHT 2020:
Kategori Tajuk Rencana : Atasi Ketimpangan Kota (Koran Tempo 26 Februari 2020)
Kategori Produk Jurnalistik Teks : Wabah dan Sampah di Ibu Kota (Sri Muryono, Antaranews.com 27 April 2020)
Kategori Produk Jurnalistik Foto: Menengok Tempat Pesan Makanan Pakai Tali Ember di Ibu Kota (Yoki Alvetro, detik.com 14 Desember 2019
Produk Jurnalistik Infografis : Data Pemantau Covid-19 DKI Jakarta (medcom.id 20 Maret 2020)
Kategori Produk Jurnalistik Video TV Terestrial: Aiman – Banjir Raksasa di Jabodetabek (Kompas TV 11 Januari 2020)
Produk Jurnalistik Video TV Streaming : Membendung Banjir Jakarta (kumparan.com 27 Januari 2020)
Produk Jurnalistik Audio: Mitigasi Bencana Tantangan Proyek Fase 2 MRT Jakarta, Menjawab Tantangan Dunia (Danang Sundoro, RRI 1 Maret 2020).
Tahun ini karena masih dalam situasi, penyelenggaraan digelar sederhana. Dan, karena keterbatasan tempat, acara digelar dengan peserta sangat terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat. Di samping ketujuh pemenang, undangan lainnya adalah perwakilan sponsor. Salah satu perwakilan sponsor ini adalah Steven Setiabudi Musa, politisi PDIP yang juga anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta.
Sponsor lainnya adalah Djarum Foundation, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), FIF, Pegadaian, Bank DKI, Bank BRI, Bank BNI, Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), dan Steven Setiabudi Musa melalui “Sahabat Steven Musa”.
Gubernur Anies Baswedan sendiri sangat mengapresiasi kehadiran Ketua Umum PWI Pusat Atal Sembiring Depari dan Steven Setiabudi Musa. Berulangkali Anies Baswedan dalam sambutannya menyebut nama keduanya.0 rel