Maskapai yang telah berhasil mewujudkan kabin terkoneksi berpeluang besar untuk merebut pangsa pasar senilai $33 miliar dari pesaing. Itulah kesimpulan dari model ekonomi baru yang dibuat London School of Economics dan Political Science (LSE) bekerja sama dengan Inmarsat, perusahaan komunikasi satelit seluler global terdepan di dunia.
Sky High Economics – Bab Tiga yang berjudul Memanfaatkan Peluang dari Perubahan Perilaku Penumpang di Dunia Terkoneksi(Capitalising on Changing Passenger Behaviour in a Connected World)mengkaji pergeseran global yang sedang berlangsung dalam demografi penumpang, sertaperilakudan sikapmereka terhadap loyalitas.
Kajian tersebut menekankanperlunyamaskapai penerbangan untuksegeraberinovasi agar tetap dapatbersaingdalamiklim industri yang kompetitif. Digarisbawahi juga nilai pangsa pasar sebesar $33 miliar yang saatinisiap direbut olehmaskapaiyang menyediakan pengalaman penerbangan digital yang dicari-cari penumpang. Nilai ini setara dengan enam persen dari total pasar penerbangan penumpang komersialper tahun.
Perubahan demografi penumpang
Industri penerbangan tengah mengalami periode perubahan yang luar biasa. Dalam sepuluh tahun ke depan, di kawasan Asia Pasifik, generasi pertama yang sudah memasuki era digital sejak lahir, yaitu Generasi Z (lahir antara tahun 1997-2012) akan menjadi kelompok penumpang transportasi udaraterbesar, dengan jumlah lebih dari 450 jutapenumpang, sehingga melampaui jumlah penumpang dari generasi Milenial sebesar 41 persen.
Selain pergeserandemografis ini, disrupsisektordigital yangsaatiniberlangsung jugamendorongekspektasiatas pengalaman penerbangan, dan mengubah sikappenumpangterkait loyalitas terhadap maskapai. Menurut penelitian LSE, generasi Milenial (kelompok penumpang terbesar saat ini, lahir antara tahun 1981-1996) lebih rendah tingkat loyalitasnya dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Tren ini akan berlanjut pada generasi yang lebih muda.
Peluang di depanmatabagi maskapai
Sky High Economics mengidentifikasi adanya pasar yang terdiridari 450 juta penumpang di seluruh dunia, yang saat ini tidak mengikutiprogram loyalitas maskapai penerbangan, dan akansiap beralih ke maskapai yang menawarkan Wi-Fi berkualitas tinggi dalam penerbangan.
Prakiraan ini dihasilkan model yang menggunakan data dari program frequent flyer, yang mengungkapkansegmen pasar yang terdiridaripenumpangaktifpeserta program frequent flyer(13%) dan penumpang yang tidakbegituaktif dan tidaksetia pada merektertentu(87%). Segmenpenumpang yang tidakbegituaktif, yang antara lain mencakuppenumpangberusiamuda yang memilikiekspektasi barudalambepergian, menjadi peluang terbesar bagi maskapai penerbangan yang inginmerebutpangsa pasar.
Saat ini, 12 persen dari penumpang yang tidak begitu aktif bersedia untuk beralih ke maskapai penerbangan yang menawarkan Wi-Fi yang andal, dengan pangsa pasar sebesar $33 miliaryang bisa direbut oleh maskapai yang sudah menawarkan layanan tersebut dari pesaing.Nilai ini diprediksi akan tumbuh menjadi $45 miliar dalamsepuluhtahunkedepan, dan saatitu Generasi Zakan menjadi basis pelanggan terbesar dalam industri maskapaipenerbangan.
Mendorong loyalitas di dunia yang terkoneksi
Sky High Economics mengidentifikasi beberapafaktorpentingyang menentukanloyalitasterhadap maskapai penerbangan di dunia digitaldewasaini, yang mencakup pengalaman terbang yang menarik mulaidaripenyediaanlayanane-commerce hingga konten premium, personalisasi sebelum, selama dan setelah penerbangan, dan membuat penerbangan menjadi komponen yang lebih penting dalam perjalanan pelanggan secarakeseluruhan.
Dr Alexander Grous (B. Ec, MBA, M.Com, MA, PhD.),dari Departemen Media dan Komunikasi LSE dan penulis Sky High Economics, mengatakan: “Sepuluhtahunkedepanmenawarkantantangansekaliguspeluang besar bagi industri penerbangan global. Teknologi dan infrastruktursudah siap untuk memenuhi harapan penumpang maskapai yanginginselaluonline, danmaskapai penerbanganharusmenentukanapakahingin memanfaatkan peluang ini sekarang, atau mengambil risiko tertinggal dari maskapai lain – yang artinyamembiarkanpesaingmerebut pasar senilai $33 miliar saat ini, dan $45 miliar pada akhir dekade berikutnya.”
Philip Balaam, President, Inmarsat Aviation mengatakan: “Dalam dua dekade mendatang, kawasanAsia Pasifik akan menjadikawasandenganlalulintaspenerbanganpenumpangterbanyak. Melihatsemakinmeluasnyakonektivitas internet di kawasanini, dapat diantisipasi bahwa parapenumpangakan mengharapkan kebiasaan dan preferensi merekadi daratanuntukbisadilakukan jugadalampenerbangan.
Meskipunmempertahankanloyalitaspelangganmaskapaipenerbanganmungkinakanlebihmenantangdibandingkansebelumnya, maskapaipenerbangandapattetapbersaingdan menjadipilihan yang lebihdisukaidibandingkanmaskapai laindenganberadaptasiterhadapkebutuhanpenumpang yang tengahmengalamiperubahandemografis yangpesat. Menawarkan Wi-Fi berkecepatantinggiakanmenjadikunciuntukmemuaskanpenumpangdi masa depanyanginginselaluonline.
Balaam melanjutkan: “Wi-Fi berkecepatan tinggi dengancakupan yang konsisten sangat penting untuk memenuhi permintaan penumpang yang haus data.Tetapi mengadopsi teknologi tersebuthanyalah langkah pertama. Ada peluang yang nyata untuk menjadikan layanan Wi-Fi dalam penerbangan sebagai fasilitas yang memungkinkan beraneka pengalaman khusus bagi penumpang, sehingga dapat meningkatkan loyalitas penumpang sekaligus menjadi sumber pendapatan baru.”0 rel