Jakarta sudah kelebihan beban sehingga tidak layak lagi berstatus ibu kota negara.
Karena itu, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, sangat setuju dengan langkah pemerintah memindahkan lokasi ibu kota negara ke Kalimantan.
"Di banyak negara, ibu kota itu sudah keluar dari kota utama. Sebut saja tetangga kita di Malaysia, sekarang ada di Putrajaya," kata Rhenald saat ditemui usai mengisi diskusi di Gedung Bappenas, Jakarta, Rabu (14/8).
Ibu kota Amerika Serikat bukan New York atau Chicago, tapi Washington. Siapa saja orang-orang di sana? Ya pegawai negeri, parlemen, para senator," tambahnya.
Rhenald memprediksi perpindahan ibu kota akan menenangkan perekonomian. Suasana kota baru akan mendukung kinerja aparat pemerintah untuk berbuat maksimal. Tidak ada demonstrasi besar, tidak dihambat kemacetan lalu lintas dan polusi udara yang tinggi.
"Ibu kota berbeda dengan kota dagang. Sudah saatnya kita pindah. Jakarta sudah padat dan susah. Bagaimana kita menanam kabel listrik? Ibu kota harus dibangun berbasis smart city," ungkap Rhenald. 0 rmo