Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menyatakan bahwa dirinya tak punya teman berpaham ekstrem ataupun radikal. Ketua umum Gerindra itu justru merasa difitnah karena dianggap akan mengembangkan radikalisme.
Prabowo menyampaikan hal itu saat berorasi dalam kampanye akbar halaman Stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/3). Saat berorasi, Prabowo sempat mencari-cari keberadaan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH Sobri Lubis.
Dalam kampanye akbar itu Sobri menjadi tamu mewakili pihak FPI.
“Mana Kiai Sobri? Panglima FPI ini, mana ini?” ucap Prabowo dalam orasinya.
Sobri lantas berdiri untuk merespons pertanyaan Prabowo. Selanjutnya KH Sobri mendekat ke tempat Prabowo berorasi.
“Nah, ini Panglima FPI ini, enggak ada radikal-radikal, enggak ada yang ekstrem. Dia teman gue. Kalau temen gue enggak ada yang ekstrem,” ungkap dia.
Karena itu Prabowo tidak terima jika ada pihak-pihak yang menuduhnya akan memberi angin kepada radikalisme dan Islam ekstrem. Jika kelak memimpin Indonesia, Prabowo mengaku tak akan melarang tahlilan.
“Kami mayoritas muslim, tetapi Islam ialah rahmatan lil alamin. Tidak benar, fitnah bahwa kami akan melarang tahlilan, kami akan jadi radikal, Islam ekstrem, enggak ada,” ucap Prabowo. 0 jp