Image description
Image captions
Image description
Image captions
Image description
Image captions
Image description
Image captions
Image description
Image captions
Image description
Image captions
Image description
Image captions
Image description
Image captions
Image description
Image captions

Tiap pabrikan punya siklus dan strategi penjualan mobil baru yang berbeda setiap tahunnya. Inti dari berbagai strategi ini tujuannya satu, menjadikan produk mobil baru terbaik dan terlaris di pasar otomotif nasional.

Kehadiran mobil baru bakal mendapat sambutan baik dari konsumen apabila berhasil menggabungkan antara sisi desain, fitur, suku cadang, dan harga yang kompetitif.

Sudah banyak mobil-mobil baru yang malah kurang disukai karena ketidakseimbangan di antara empat faktor tadi.Konsumen mobil punya favorit masing-masing di tiap segmen mobil penumpang.

Tak melulu mobil terlaris jadi favorit, karena masalah selera juga turut ditentukan oleh durabilitas dan kenyamanan dari suatu kendaraan.

Contohnya saja Mitsubishi Xpander. Mobil terbaru keluaran Mitsubishi Motors ini hanya dalam waktu kurang lebih setahun penjualannya berhasil menempel ketat Toyota Avanza, si mobil sejuta umat. Berikut ini deretan mobil baru terbaik 2019 yang berhasil dihimpun Carmudi Indonesia:

Mitsubishi Xpander


Mitsubishi Xpander

Sebagaimana sudah dijelaskan secara singkat di atas, Xpander jadi primadona baru di segmen low MPV. Mobil ini langsung memikat karena desainnya yang macho dan tegas. Istilahnya, Xpander ini MPV rasa SUV karena gayanya yang gagah.

Penjualan Mitsubishi Xpander sempat menyalip Avanza pada tiga bulan berturut-turut di tahun 2018 lalu, tepatnya dari Februari-April. Pencapaian ini sekaligus menjadikan Mitsubishi Xpander sebagai mobil paling laris. Rata-rata pembeli Xpander dari kalangan perseorangan ini membeli tipe tertinggi. Alasannya, konsumen Indonesia pada umumnya memilih yang terbaik di tiap model.

Pendatang baru ini hadir dengan persiapan matang, termasuk sisi keselamatan. Xpander berhasil meraih tingkat keamanan 4 bintang dari maksimal 5 bintang dari dua tes tabrak yang dilakukan oleh ASEAN NCAP, tahun lalu. Tes tabrak lazim dilakukan lembaga tersebut untuk mengetahui seberapa aman mobil baru melindungi penumpang dan pengemudi.

Saat pengujuan, ASEAN NCAP menggunakan Mitsubishi Xpander varian GLS bertransmisi manual produksi 2018 yang sudah dilengkapi dengan beberapa fitur keselamatan sebagai standar di antaranya Side Impact Beam, Dual Airbags, ABS + EBD, dan lainya. Skor ini sama kuat dengan Toyota Avanza yang juga berhasil meraih bintang 4.

Suzuki Ertiga


Suzuki Ertiga

MPV andalan Suzuki ini mengikuti jejak Xpander dengan style gagah ala SUV. Penampilan Suzuki Ertiga makin gagah, tapi desainnya lebih mengarah MPV mewah, Toyota Kijang Innova. All New Suzuki Ertiga yang meluncur 2018 mengalami berbagai perubahan mulai dari eksterior, interior hingga mesin.

Desain Ertiga baru hadir dengan gaya khas yaitu gril bagian depan lebih tinggi dan lebar, garis bahu yang dinamis, lekukan lebih dalam, bodi aerodinamis, dan aksen krom sangat halus. Soal kenyamanan, Suzuki Ertiga juga patut diacungi jempol.

Kabin Suzuki Ertiga ini mendapat penghargaan Best Cabin Insulation dalam ajang ICOTY 2018. Penghargaan ini sebagai imbalan karena Ertiga memiliki kabin yang nyaman dan senyap. Fitur pada kabin juga cukup lengkap dengan dukungan ventilated cup holder, USB charging port, dan double blower.
Hal menarik yang hadir pada Suzuki Ertiga baru, yaitu reclining seat pada baris ketiga. Desain kursi reclining seat biasanya hadir di MPV boxy kelas menengah atas.

Suzuki Ignis


Suzuki Ignis

Masih dari pabrikan berlogo huruf S, kali ini ada Suzuki Ignis yang jadi idola konsumen di Indonesia. Desainnya memang mungil, tapi tidak terkesan murahan seperti LCGC. mobil berukuran kecil ini didatangkan dari India dengan status Completely Build Up (CBU) oleh Suzuki.

Mobil ini sebenarnya punya tampilan yang cukup menarik untuk ukuran mobil kecil. Garis body bagian depan mengikuti pola pada Vitara, bedanya pada Suzuki Ignis grillnya terpisah menjadi dua bagian. Tampilan Ignis ini lumayan berotot deh lewat lekuk tubuh yang ada di sisi sampingnya.

Kesan SUV diperkuat melalui over fender, side skirt, roof rail sampai desain bumper belakang. Desain yang kurang padu terdapat di bagian belakang karena terlihat tepos alias kurang berisi. Ignis seolah punya pinggang kecil, karena ukuran bemper besar dan kaca besar tapi desain body ramping di antara kedua bagian itu.

Bicara soal fitur, Ignis sebenarnya punya fitur yang cukup banyak dan oke. Pada tipe termahal sudah menggunakan tombol seperti kokpit pesawat, power window, power outlet, lingkar kemudi dengan tombol multi fungsi, cup holder di bagian depan dan belakang.

Toyota Rush


Toyota Rush

Soal SUV terlaris untuk saat ini, mungkin cuma Toyota Rush yang bisa mencapainya. Begitu larisnya, Toyota bahkan tidak mengutak-atik desainnya selama 10 tahun. Penyegaran total baru lahir pada 2018 lalu dengan menghilangkan ban serep di pintu belakang. Rush mengisi segmen langsung di bawah Toyota Fortuner sebagai SUV medium-high.

Ini makin mengubah kesan Rush dari pure SUV menjadi SUV rasa MPV. Alasannya sederhana, Rush memakai platform serupa dengan Avanza. Bedanya hanya soal ukuran dan garis desain Rush lebih macho. Tampilan depan Toyota Rush ini kian agresif dan modern, dengan ubahan pada desain bumper, gril dan lampu depan yang menyipit.

Banyak yang mengatakan jika bagian belakang dari Toyota Rush ini sepintas mirip dengan Honda Mobilio, karena sudah tidak ada lagi ban serep dan banyak garis-garis tegas di pintu. Agar terkesan tangguh, bagian bawah diberikan aksen hitam doff.

Interiornya makin berkelas dengan kehadiran panel instrumen multi color LCD lengkap dengan MID (multi information display). Head unitnya sudah menggunakan touch screen yang dapat dikoneksikan dengan gadget melalui jaringan Bluetooth. Ruang kaki dan ruang kepala di baris pertama dan kedua juga sangatlah nyaman, makin jelas kalau ini SUV rasa MPV.

Daihatsu Terios


Daihatsu Terios

Membahas Daihatsu Terios sebenarnya tidak banyak beda dengan Rush. Sebab, Daihatsu lah yang bertugas mengembangkan dan memproduksi kedua model itu. Hal yang membedakan Rush dengan Terios yaitu tipe TRD pada Rush yang menawarkan fitur paling lengkap dan mewah.

Untuk segmen Low SUV, sebenarnya Daihatsu lah yang memulai lebih dahulu dengan produk Daihatsu Taruna. Peluncuran Terios ini bertepatan dengan berakhirnya era Daihatsu Taruna.

Melanjutkan pembahasan dengan Rush sebelumnya, Daihatsu Terios juga dibekali mesin berkode 2NR-VE dual VVT-I yang berkapasitas 1.500 cc, 4 silinder. Mesin ini mampu mengeluarkan tenaga 104 hp dengan torsi maksimal mencapai 136 Nm. 2NR benar-benar menghasilkan getaran yang minim dan suara yang tidak bising.

Sialnya, mesin baru si kembar ternyata tenaganya turun sekitar 4 hp ketimbang versi sebelumnya. Konsekuensinya, tarikan mobil terasa berat saat akselerasi. Bila ingin cari versi ekonomis dari Toyota Rush, maka Daihatsu Terios jadi pilihan tepat.

Daihatsu dalam hal purna jual patut diacungi jempol. Bengkel resmi tersebar luas hingga ke kota kecil dan pasokan suku cadang melimpah. Belum lagi, kerja sama dengan Toyota menghasilkan kualitas mobil yang kian baik.

Nissan Terra


Nissan Terra

Brand Nissan telah lama menjadi produsen mobil dengan durabilitas tinggi. Sayangnya, Nissan Motor Indonesia tidak lagi memiliki produk SUV medium tangguh dengan penggerak 4X4 setelah Terrano pensiun. Sebagai gantinya, kini hadirlah Nissan Terra yang merupakan versi SUV dari Nissan Navara.

Nissan sangat terlambat menghadirkan SUV yang jadi lawan berat Toyota Fortuner. Nama besar Nissan sebagai mobil tangguh keburu tenggelam oleh rivalnya yang sudah dua kali lifecycle, yaitu Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner.

Nama Nissan Terra berasal dari bahasa Latin berarti ‘Bumi’, dan dibuat berdasarkan pengalaman Nissan membuat SUV terbaik selama lebih dari 60 tahun. Konsep mobil penumpang serba bisa jadi basis untuk pengembangan, dimana Terra harus nyaman ntuk semua jenis medan.

Nissan Terra hadir dengan desain lekuk bagian muka dan kap depan gagah, mengadopsi gaya macho ala Navara. Ground clearance pada SUV buatan Nissan ini setinggi 225 mm sehingga membuat Terra mudah saja melewati genangan air, bahkan sungai kecil.

Terra didukung fitur Hill Descent Control (Kendali Turun Bukit), Hill Start Assist (Bantuan Mendaki Bukit) dan 4WD More Switch (Tombol 4WD More) untuk melewati jalanan terjal. Sasisnya dibangun dengan konsep Laddre Frame yang handal untuk membawa penumpang maupun barang sekaligus.

Kaki-kaki Terra memakai suspensi Double Wishbone with Stabilizer di bagian depan dan Multi-link (5 link) dengan stabilizer pada suspensi bagian belakang dengan dukungan rigid rear-wheel axle. Basis Nissan Terra yang mengadopsi dari Navara termasuk bagian dapur pacu.

Nissan Terra mengusung mesin diesel 4 silinder dengan kubikasi hingga 2488 cc dengan tenaga 190 Ps/3600 rpm dengan torsi 450 Nm/2000 rpm. Suplai bagan bakar memakai  Torsi besar sejak putaran bawah membuat Terra cukup mudah mendapat momentum saat harus lewat tanjakan.

Toyota Fortuner


Toyota Fortuner

Pada tahun 2018 silam, persaingan SUV andalan Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner semakin sengit. Kedua model ini jadi penguasa pasar SUV di Indonesia.

Untuk mobil baru Toyota Fortuner, SUV ini masih jadi raja dikelasnya. Nama besar Toyota di kelas SUV ternyata masih cukup paten. Kendati dari sisi tampilan Mitsubishi Pajero Sport masih lebih memikat daripada Fortuner.

Dari sisi performa dan transmisi, sebenarnya Fortuner kalh dari Pajero Sport. Namun ada satu fitur yang tidak dimiliki Pajero Sport yakni, pilihan mode berkendara ‘Eco’ mode. Alhasil, Fortuner bisa lebih irit daripada Pajero Sport.

Mitsubishi Pajero Sport


Mitsubishi Pajero Sport

Dibandingkan SUV lainnya yang beredar saat ini. Kelebihan Mitsubishi Pajero Sport adalah tenaga yang dihasilkan cukup besar. Seperti dijelaskan sebelumnya, dibandingkan Fortuner, Pajero memiliki tenaga yang bisa dikeluarkan sebesar 181 Hp pada 3500 Rpm.

Namun, dengan tenaga besar ada konsekuensi yang harus ditemui. Konsumsi bahan bakar  Mitsubishi Pajero Sport jadi lebih boros. Meskipun begitu SUV lansiran Mitsubishi ini sempat jadi jagoan di kelas SUV pada semester pertama 2018. Artinya, Pajero pernah melengserkan Fortuner di kelas SUV pasar otomotif nasional. []