
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas turut mempertanyakan soal sejumlah masjid di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) yang sudah melaksanakan Salat Idul Fitri (Id) pada Minggu (30/3/2025).
Menurut Anwar, memang ada dua cara yang dipergunakan oleh umat islam dalam menentukan awal bulan ramadhan dan hari raya idhul fitri. Yaitu dengan mempergunakan ilmu hisab atau rukyat.
Namun, beda persoalan dengan apa yang terjadi di sejumlah daerah Solo yang merayakan Idul Fitri mengikuti Arab Saudi.
"Tetapi pertanyaan saya betulkah di Saudi dan di beberapa negara di timur tengah mereka sudah melihat bulan, sehingga mereka sudah harus berlebaran karena memang dalam hadis tuntunannya begitu," kata Anwar sebagaimana dikutip dari Inilah.com, Minggu (30/3/2025).
Anwar menjelaskan, dua metode cara yang digunakan dalam menentukan Idul Fifri di atas memang tidak bertentangan dengan syara’.
Untuk itu, jika terjadi perbedaan maka maysarakat diimbau untuk bertasamuh atau bertoleransi.
"Kalau seandainya yang menjadi dasar bagi mereka adalah rukyat global ya juga tidak masalah, karena memang umat islam sekarang di dunia sedang berusaha untuk membuat kalender global. Sehingga diharapkan akan terjadi keseragaman penanggalan hijriah di kalangan umat islam," tuturnya.
"Tapi ya betulkah di timur tengah sudah ada yang melihat bulan? Karena dalam kalender global tersebut mereka memang mempergunakan 1 mathla' global. Jadi bila di satu kawasan di dunia ini mereka telah melihat bulan, maka hal demikian mereka berlakukan untuk seluruh dunia," sambung Anwar menekankan.
Diketahui, Salah satu masjid yang sudah menyelenggarakan Salat Id, Minggu pagi, yakni Masjid Al-Bakrie, Mojosongo, Jebres.
Pada pelaksanaan di Jalan Jaya Wijaya tersebut, ratusan orang baik jemaah pria maupun wanita mengikuti Salat Id.
Takmir Masjid Al-Bakrie Sulaiman mengatakan dilaksanakannya Salat Id hari ini karena mengikuti rukyat global. Menurut dia, di Arab Saudi sudah terlihat hilal sehingga 1 Syawal ditetapkan hari ini.
"Kami mengambil rukyat global dalam melihat hilal, sehingga kami mengikuti penetapan 1 Syawal hari ini," katanya, Minggu.
Pihaknya juga baru mengetahui penetapan tersebut pada Sabtu malam sehingga pemberitahuan kepada jemaah dilakukan cukup mendadak.
"Namun sebelumnya dari takmir sudah mempersiapkan, barangkali sudah penetapan 1 Syawal hari ini," katanya.
Selain Masjid Al-Bakrie, masjid lain yang sudah menggelar Salat Id yakni Masjid Al-Hidayah Sriwedari. Khatib Masjid Al-Hidayah Sriwedari Taufan Wahyu mengatakan penetapan 1 Syawal karena mengikuti rukyat global.
"Kami ingin mencontoh Nabi yang memulai puasa dan berbuka dengan hilal. Sedangkan di Saudi sudah terlihat hilal," katanya.