Image description
Image captions

Ibu Kota Bangkok telah secara resmi dinyatakan sebagai zona bencana setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang negara tetangga Myanmar juga mengguncang Thailand.

 


Pengumuman ini disampaikan oleh Balai Kota Bangkok pada hari Jumat, 28 Maret 2025 sebagai respons terhadap dampak gempa yang dirasakan di ibu kota Thailand.

Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt, telah ditugaskan untuk mengoordinasikan tanggap darurat dan memastikan keselamatan warga.

"Gempa Myanmar telah menyebabkan kerusakan pada banyak gedung tinggi di ibu kota," ujar Chadchart, seperti dimuat Bangkok Post.

Ia juga menambahkan bahwa inspeksi terhadap gedung-gedung yang terdampak sedang berlangsung dan menghimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati.

Meskipun demikian, Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT) mengonfirmasi bahwa semua penerbangan masuk dan keluar dari Bangkok tetap beroperasi secara normal.

Namun, sebagai langkah pencegahan, Kementerian Perhubungan memerintahkan penghentian sementara layanan transportasi umum, termasuk bus dan kereta listrik.

Seorang warga Inggris berusia 65 tahun, Mark Smith, yang berada di Bangkok saat gempa terjadi, mengungkapkan situasi yang dihadapinya.

"Jalan dan trotoar semuanya tersumbat oleh lalu lintas dan orang-orang. Saya tidak bisa keluar kota, jadi saya mencari taksi Grab, yang mungkin datang atau tidak," tuturnya.

Gempa bumi yang terjadi pada Jumat juga menyebabkan kerusakan pada Jalan Rama II di Bangkok, membuat permukaan jalan menjadi tidak rata.

Pemerintah Thailand telah mengambil langkah cepat untuk mengatasi situasi ini. Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra, yang sedang berada di kota resor Phuket saat gempa terjadi, mengumumkan bahwa pemerintah telah mendirikan pusat darurat 24 jam.

"Kami mengoordinasikan semua lembaga negara untuk merespons keadaan darurat dengan cepat," kata dia.

Selain itu, Wakil Perdana Menteri Prasert Jantararuangtong menyatakan bahwa sistem telekomunikasi negara telah terganggu akibat gempa.

Menteri Pertahanan Thailand Phumtham Wechayachai mengatakan 90 orang hilang dan tiga orang tewas setelah sebuah gedung tinggi yang sedang dibangun di Bangkok runtuh, sementara sedikitnya tiga orang tewas setelah sebuah masjid runtuh sebagian di Myanmar, menurut saksi mata kepada Reuters.

Survei Geologi AS dan pusat ilmu kebumian GFZ Jerman mengatakan gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo itu terjadi pada kedalaman dangkal 10 kilometer.

Gempa itu merupakan gempa bumi terkuat di dunia sejak 2023. Gempa kedua, dengan kekuatan 6,4 magnitudo, mengguncang wilayah itu 12 menit kemudian.

Sebuah video dramatis beredar di media sosial yang memperlihatkan gedung bertingkat dengan derek di atasnya runtuh menjadi awan debu di dekat Pasar Chatuchak yang populer di Bangkok, sementara para penonton berteriak dan berlarian.

Setidaknya dua orang tewas, tujuh orang berhasil diselamatkan, dan sejumlah orang lainnya masih terperangkap di bawah reruntuhan, kata petugas tanggap darurat Thailand