Image description
Image captions

Imam Besar Habib Rizieq Shihab (HRS) ingatkan untuk waspada pada 22 September mendatang.

HRS berpesan kepada seluruh masyarakat khususnya yang berada di Jakarta untuk berhati-hati.

"Saya mau berpesan hati-hati ada seruan tanggal 22 September, waspada, ada kelompok menamakan diri pasukan berani mati Jokowi," katanya dengan suara khas menggelegar dikutip dari akun X Humairah @_Palestin5, Selasa (17/9).

Menurut Eks Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), pasukan berani mati ini mengklaim ada dua puluh ribu dan bergerak masuk Jakarta.

"Mereka mau ke Patung Kuda, ke lain tempat. Kita jangan usil, kita jangan ganggu, silahkan mereka mau demo, mau orasi, mau berteriak itu hak mereka untuk menyatakan pendapat betul?," ujarnya kepada jamaah di hari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, beberapa hari lalu.

Namun diingatkan tegas dengan HRS, jangan coba-coba pasukan berani mati ini bikin rusuh di Jakarta.

"Jangan coba-coba bakar halte, jangan coba coba bakar pom bensin, jangan coba-coba bikin kerusuhan saudara," katanya.

"Saya minta dari malam ini semua umat Islam, saudara asah golok yang tajam, asah aja golok yang tajam, jangan keluar rumah, jangan, kalau mereka demo tenang damai silahkan," ujarnya.

"Masuk Jakarta damai keluar dari Jakarta tenang, betul saudara," katanya bersemangat.

"Tapi kalau mereka mau bikin huru hara di Jakarta, coba coba ganggu keamanan, bakar halte hei umat Islam keluar dari rumahmu, keluarkan senjatamu, ganyang mereka habisi mereka dimana saja berada," katanya berapi-api.

"Takbir, takbir, takbir shallahu ala nabi," kata HRS yang disambut pekikan ribuan jamaah.

HRS pun mengingatkan adanya Brigadir 411 pimpinan Bang Cacang dimana semuanya adalah para jawara.

"Siapkan pasukannya, laskar-laskar Islam siapkan pasukannya," katanya.

"Kurang ajar saudara, Jokowi tinggal sebulan lagi lengser, urusan apa mau kerahkan pasukan haaa," katanya.

"Karena Jokowi ketakutan, kalau lengser besoknya ditangkap di penjara. Karena dia takut dia mau force, dia pengen tunjukkan kekuasaan,nih gua punya pasukan, nih 20 ribu orang siap mati, siapa partai yang mau ngerjain gua, siapa ormas yang mau nyerang gua, kurang ajar sok jago," ujar HRS.

Di akhir pidato HRS menginginkan perdamaian untuk bangsa ini dan pimpinan Prabowo selanjutnya bisa lebih mensejahterakan rakyat. ***

Sumber: hukama