Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon kini sedang menjadi sorotan tentara usai menyebut TNI seperti 'gerombolan'. Menilik sisi lain dari anggota fraksi PDIP ini, ada apa saja isi garasinya?
Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Effendi Simbolon tercatat memiliki total harta sebesar Rp 151.829.962.798 (Rp 151,8 miliaran). Harta tersebut disampaikan pada 28 Maret 2022 periodik 2021.
Khusus isi garasinya, Effendi Simbolon punya alat transportasi dan mesin senilai Rp 3.055.000.000 (Rp 3 miliaran). Jumlah harta tersebut terdiri atas 8 mobil dari berbagai merek, dan tipe.
Mobil pertama tergolong tua alias motuba. Effendi Simbolon ternyata menyimpan Daihatsu Feroza keluaran 1995. Mobil itu ditaksir memiliki harga Rp 25 juta.
Baca juga:
Membandingkan Isi Garasi Menteri 'Termiskin' dan 'Terkaya' di Kabinet Jokowi
Selanjutnya, Effendi Simbolon juga membeli MPV premium yang mahsyur di kalangan pejabat, yakni Toyota Alphard. Mobil pintu geser yang dimilikinya lansiran 2016 dengan harga Rp 650 juta. MPV lain yang dimilikinya ialah Hyundai H1 Royal rakitan 2019 dengan harga taksiran Rp 600 juta.
Ads by
Selain MPV, Effendi Simbolon juga lebih banyak menyimpan mobil di segmen SUV. Effendi Simbolon tercatat menyimpan Jeep Rubicon tahun 2011. Mobil itu diperkirakan harganya Rp 500 juta.
Mobil kategori SUV lain milik Simbolon di antaranya CJ7 keluaran 1980 ditaksir Rp 100 juta, dan paling terbaru Pajero Sport tahun 2021 senilai Rp 650 juta.
Untuk kategori mobil sedan Effendi mendaftarkan BMW 520i keluaran 1995, mobil ini dinilai memiliki harga Rp 30 juta. Kemudian Mazda 3 tahun 2021 dengan harga setengah miliar.
Pernyataan Effendi Simbolon yang diprotes prajurit TNI
Pernyataan Effendi disampaikan saat rapat bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada 5 September 2022. Effendi menyoroti KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang tidak hadir dalam rapat dan menyampaikan ada isu disharmoni di tubuh TNI. Effendi mulanya meminta rapat Komisi I DPR saat itu digelar terbuka, termasuk soal isu-isu aktual. Effendi menyebut isu-isu terkait TNI yang diterimanya harus diluruskan. Effendi kemudian menyebut TNI seperti gerombolan.
"Tapi ada apa di TNI ini perlu, gitu. Kalau perlu, setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam, ya, kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, kepala staf, untuk membahas, kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan," kata Effendi.
sumber: detik