Sebanyak 1.150 orang calon jemaah haji asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah kembali gagal berangkat ke tanah suci tahun ini. Dari jumlah itu sudah ada sebagian yang mengambil uang pelunasan.
"Padahal sebagian besar sudah melakukan pelunasan, tapi sebagian juga ada yang mengambil uang pelunasan. Ada beberapa orang yang diambil," ungkap Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Klaten, Anif Solikin, pada wartawan di sela rapat koordinasi jalan Tol Yogya-Solo, Jumat (4/6/2021).
Dijelaskan Anif, jumlah jemaah calon haji yang mengambil kembali uang pelunasan tidak banyak. Hanya baru ada sembilan orang yang mengambil uangnya.
"Ada beberapa yang mengambil, sekitar sembilan orang. Bagi yang diambil uang pelunasan tetap masuk prioritas untuk pemberangkatan tahun 2022," sambung Anif.
Menurut Anif, pembatalan tahun ini secara resmi sudah disampaikan pemerintah mengumumkan bersama komisi VIII DPR tentang pembatalan haji 2021. Sebab pemerintah Arab Saudi juga belum ada kepastian.
"Karena belum ada kepastian dari pemerintah Arab Saudi, maka pemerintah melalui kementerian agama memutuskan membatalkan dengan keputusan nomor 660/ 2021. Ini pembatalan kedua," jelas Anif.
Jumlah 1.150 orang calon jemaah haji dari Klaten itu, kata Anif, sebenarnya merupakan calhaj tahun 2020 yang juga tertunda. Tahun ini sebenarnya mereka berangkat, tetapi ternyata batal lagi.
"Ini pembatalan kedua, yang kita hitung ini 1.1150 yang mestinya berangkat 2020 lalu. Karena tahun lalu dibatalkan dan tahun ini dibatalkan jadi tidak berangkat lagi," sambung Anif.
Antrean Haji di Jateng Capai 31 Tahun
Anif menjelaskan dengan pembatalan kedua ini, maka antrean pemberangkatan haji semakin panjang.
"Untuk antrean sekarang Jawa Tengah sekitar 30 tahun, kalau mundur lagi jadi 31 tahun. Daftarnya sekarang berangkat 31 tahun lagi," papar Anif.
Meskipun ada pembatalan sejak 2020, imbuh Anif, animo pendaftaran tidak berkurang. Setiap hari ada yang mendaftar lima sampai 10 orang.
"Setiap hari ada yang mendaftar, lima atau 10 orang. Jadi tetap ada yang mendaftar," pungkas Anif.
Pendamping haji KBIH Arofah Klaten, M Nurcholis Madjid, mengatakan pembatalan itu disayangkan tetapi calhaj tidak bisa berbuat banyak. Jumlah calhaj di KBIH nya sekitar 750 orang.
"Ada sekitar 750 orang calhaj tapi mau bagaimana lagi. Padahal semua persiapan sudah selesai dilakukan, tapi tidak kita anjurkan untuk mengambil uang pelunasan," kata Nurcholis kepada detikcom hari ini.0